Thursday, July 22, 2010

how God loves you

God loves you the way you are, but He refuses to leave you that way, He wants you to be just like Jesus.

God loves you the way you are. If you think His love for you would be stronger if your faith were, you are wrong. If you think His love would be deeper if your thoughts were, wrong again.
Don’t confuse God’s love with the love of people. The love of people often increases with performance and decreases with mistakes. Not so God’s love. He love you right where you are.

God’s love never ceases. Never. Though we spurn Him. Ignore Him. Reject Him. Despise Him. Disobey Him. He will not change. Our evil cannot diminish His love. Our goodness cannot increase it. Our faith does not earn it anymore than our stupidity jeopardizes it. God doesn’t love us less if we fail or more if we succeed. God’s love never ceases.

God loves you just the way you are, but He refuses to leave you that way.
He wants us to be just like Jesus.

Just Like Jesus - Max Lucado -

Jesus, whom we can count on

June 24th 2010

Beberapa saat belakangan ini, aku banyak bicara dengan seorang teman. Teman yg mengalami masalah dan kesedihan luar biasa, yg aku sendiri juga pernah mengalaminya, sehingga aku tahu persis bagaimana pedih dan hancur hatinya. Bagaimana ia melihat hari esok seperti tidak ada harapan, dan bagaimana ia mencari segala cara dan upaya demi menyelesaikan masalah ini. Agar orang yang dicintainya sembuh. Bagaimana berdukanya, dan bagaimana ia kehilangan semangat hidup.
Ketika aku bilang ke dia, "I truly understand how u feel", itu benar2 karena aku mengerti kondisi dan pernah berada dalam situasinya. Bukan sekedar kata-kata simpati penghiburan. Berulang kalipun, aku menangis ketika berbicara dengannya...karena ya, aku tahu persis sakitnya hati itu.

In my case, aku "kalah", apa yg aku minta, "tidak dikabulkan" Tuhan. Tidak sesuai dengan rencana Tuhan. Dan kekalahan itu membuatku hancur berkeping-keping, berduka untuk jangka waktu yang panjang, sampai sekarangpun, aku masi berjuang untuk meng-amin-i itu sebagai jawaban terbaik dari Tuhan. Aku masi sedih dan pedih, ketika aku mengingat kembali saat-saat perjuangan itu.

Dalam kasus temanku, dia masi berjuang dalam peperangan ini. Berperang dengan hati yang hancur, dengan semangat yang patah. Kalau diibaratkan medan peperangan, dia sudah berdarah-darah penuh luka.
Dengan segala upaya pun, aku sangat ingin membantu, tapi...tetap aku menyadari keterbatasanku.
Yang konstan kulakukan adalah berdoa untuknya, dan terus mengingatkannya betapa Allah mengasihi dia, bahwa dia tidak sendiri, Tuhan punya rencana indah buat dia dan keluarganya, dan aku mengerti kondisinya.
Tapi...hanya itu yg bisa kulakukan.

Pagi ini...aku baca Yesaya 53.
Bagian Firman Tuhan yang berulang kali kita baca, yang menceritakan bagaimana Yesus menderita, karena, dan untuk siapa. Yah, untuk menanggung dosa kita, buat kamu dan saya.
Hari ini, bagian tertentu di ayat 3 dan 4 begitu menyentuh pikiran dan hatiku. Dan seketika itu juga, aku ingat temanku.

(Jesus was....) a man of sorrows, acquainted with deepest grief.
.........Yet it was our weaknesses he carried; it was our sorrows* that weighed him down.

Kalau aku, sebagai teman, manusia dengan segala keterbatasannya, mungkin hanya pernah dalam kondisi yang sama dengan temanku,
Yesus, yang adalah Allah, telah menjadi manusia untuk menanggung penderitaanku (dan temanku), hancurnya hati kita, kelemahan kita dan Dia berjuang tanpa mengeluh sampai mati, tanpa mengeluarkan kata-kata sedikitpun, seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian, Dia tidak membuka mulutNya, untuk menanggung itu semua, dan Dia memenangkan pertandingan ini..ya, Dia bangkit!!
Jauh sebelum kita mengalami segala penderitaan kita di dunia ini, Yesus sudah menanggungnya untuk kita.
Dia berjuang, karena Dia tahu, tanpa Dia - kita tidak mampu - kita hanyalah sekelompok orang-orang kalah di tengah dunia yang berdosa ini. Hanya dengan Dia, kita menjadi pemenang.

Sungguh, bagiku, ini adalah pengharapan dan kekuatan. Bahwa Yesus telah melalui semuanya ini, bahkan Dia telah menanggungnya dan memenangkannya! Pengharapan untuk kita semua bahwa penderitaan apapun yang kita hadapi, peperangan apapun, kehancuran hati kita yang berkeping-keping, kepahitan, kekecewaan, kehilangan harapan, kemiskinan, penyakit, semua telah Dia tanggung dan menangkan! Karena kasihNya kepada kita.
Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Tuhan? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan atau kelaparan atau ketelanjangan atau bahaya atau pedang?..... Tetapi dalam semuanya itu, kita lebih daripada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita. Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk yang lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.

Bagiku, ini adalah pengharapan, betapa seorang Allah yang berkuasa begitu PEDULI terhadap aku dan temanku, terhadap kita semua. He loves us so much that He died for us!

Entah apa jawaban Tuhan dalam peperangan ini, tapi ini sungguh pengharapan, bahwa Dia bersama dengan kita, sekalipun Dia tidak pernah meninggalkan kita.
Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau, dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.

Kalau aku, sebagai teman, hanya bisa berkata ke temanku, "I keep praying for u, I truly understand what u feel, I was in ur position. Though I don't know what to do, I care about u."
Dia, Yesus, berkata, "Aku mengerti perasaanmu, Aku telah menanggung penderitaanmu, Aku telah berperang bagimu, bahkan berjuang sampai mati dan akhirnya bangkit untuk memenangkan pertandingan ini! Serahkanlah perkara ini ke dalam tanganKu, karena jauh sebelum engkau menderita, Aku telah menderita bagiMu. I know how to handle this."

"Lord, thank You for loving someone I care about. Thank You for giving us hope that wherever this battle leads us to, we can count on You never to lead us astray."

when love takes me in

June 22nd 2010

Been loving this song: “When Love Takes You In” by Mr.Chapman for weeks.

I know you’ve heard the stories
But they all sound too good to be true
You’ve heard about a place called home
But there doesn’t seem to be one for you
So one more night you cry yourself to sleep
And drift off to a distant dream

Where love takes you in and everything changes
A miracle starts with the beat of a heart
When love takes you home and says you belong here
The loneliness ends and a new life begins
When love takes you in

And somewhere while you’re sleeping
Someone else is dreaming too
Counting down the days until
They hold you close and say I love you
And like the rain that falls into the sea
In a moment what has been is lost in what will be

When love takes you in everything changes
A miracle starts with the beat of a heart
And this love will never let you go
There is nothing that could ever
cause this love to lose its hold

This song has really touched my heart, membayangkan seorang yang ‘terhilang’ menemukan sebuah keluarga yg memberikan cinta dan membawa a total new different life buatnya.

Lagu ini berbicara juga dengan cara yg lain kepadaku,
tentang “When Love Takes ME In” itself.. yg aku alami…

Memiliki 3 saudara kandung, adalah hal yang sangat kusyukuri dalam hidupku, sejak kecil aku selalu berbangga “aku punya 1 cici, 1 koko dan 1 adik!”, belum lagi ditambah sepupu2ku yang menambah daftar adik2 yang sangat kusayang. As we all know, keluarga adalah tempat dimana kita paling menjadi diri kita apa adanya, tempat dimana kita tidak berpura-pura, dimana kita bisa lelah – menangis – marah tanpa batasan! Tempat dimana kita bisa menjadi kutuk sementara di tempat lain kita adalah berkat *how frustrating T_T*.

Dan bagiku, keluarga adalah tempat pertama dimana aku belajar!
Mamaku berulang kali bilang… “Nge-gedein anak mah gampang, tinggal dikasi makan! Nge-didik anak yang susah!” yah..jauh sebelum aku masuk TK, keluarga-mama-papa-cici-koko + popo dan om tante – lah yang mengajarkan pendidikan dasar dalam hidupku.

Keluarga pun tempat pembentukan karakter, manner… dan buatku, juga adalah tempat penyesuaian dan pelatihan kepribadian! I am a pure sanguine and a CHOLERIC too… you know how hard it is to deal with melancholic PHLEGMATIC. And praise the Lord, SEMUA orang yang kucintai adalah phlegmatic!!!! Aku ingat betapa seringnya, dari dulu dan masi kadang2 sekarang pun… “aduuuuuuuh..kenapa sih pada gak inisiatif…?” “kenapa sih apa2 harus aku dulu yg mulai?” dsb… semua typical ke-bete-an orang kolerik berhadapan plegmatik sudah kualami.. haha! *dan tentunya mereka pun pasti “aduuuh napa sih erlyn reseh bgt? Aduh napa sih mesti kerjain ini skrg, nanti napa? Aduh kenapa sih nyuruh2 melulu”* Oh yeah, aku sadar betapa annoying-nya erlyn buat mereka!!

Tapi semakin lama semakin dewasa, sungguh, praise the Lord, aku semakin bersyukur dengan keadaan ini, menjadi seorang kolerik di tengah orang2 plegmatik terdekat. Tuhan sungguh mengajar bagaimana menyangkal diri! Bagaimana menjalankan peranan-ku di rumah! Bagaimana menyesuaikan kepribadian, mengembangkan yg baik, dan membuang yg buruk! Menjadi seorang kolerik yg bijak, instead of an annoying one *susaaaah >.<* tapi, sungguh, kalau dulu itu adalah hal yang sangat ‘menggemaskan’, tapi bagiku sekarang itu adalah hal yang sangat kusyukuri! Aku sungguh percaya, mereka ada untuk membuat ku menjadi seorang erlyn yang semakin baik each day. Eniweiii… Ada masa2 di mana kami ber-empat melakukan kebodohan bersama! Yg paling berkesan adalah masa2 ujian dulu, kita sama2 janjian gak belajar! Seharian kita maen, dan mengorbankan satu hari untuk tidak belajar sama sekali (tapi biasanya itu cuma ulangan PMP! PPKn!), atau saat nonton bareng, nye-nack gila bareng! Saat yg lebih mengharukan adalah saat kami kumpul bareng, karena kami takut ketika papa mama ribut! >.< di situ adalah saat kami dalam kondisi paling rapuh, kami gak punya tempat berlindung, kecuali each other! Saat kami semua takut, dan gak tau harus berbuat apa, dan saat kami menangis bersama.

Seiring berjalannya waktu..kesibukan menenggelamkan waktu2 kami bersama… it seems that siblings menjadi prioritas kesekian, setelah diri kami sendiri, pekerjaan or sekolah, teman2 dan aktivitas yang lain! Gesekan yang biasanya adalah hal yg lucu menjadi hal yg menjengkelkan, lalu menjadi menyakitkan, mengecewakan dan akirnya menjadi kepahitan.. pikiran2 seperti, “kenapa sih cici kayak gini? Kenapa sih koko begitu? Kenapa sih rieza gak punya pikiran? Kecewa!!! ! Gak mungkin bisa lagi ngomong ama mereka!” pun muncul..

Pada saat2 seperti itu, aku langsung memilih untuk berdiam *daripada ngomong yg salah dan nyakitin mereka*, bertanya kepada Tuhan… aku tau itu kesalahan juga ada di diriku, bukan hanya di mereka.
Aku tanya, “Tuhan, bukakan hati ku.. apa yg salah dalam ku? Kenapa aku memandang mereka (mama, cici, koko, rieza) dengan cara yg berbeda…?Apa yg menghalangi, Tuhan?”

CINTA! Tuhan simply answered, “Remember the love, show the love! Just love ‘em!!”
Yes, seketika aku ingat, betapa aku mengasihi mereka.. semua kejengkelan pun pudar!
When love takes you in, everything changes, a miracle starts with the beat of the heart

Lalu….aku bicara dengan cici ..(orang yg paling berbeda kepribadian dengan ku, dan yg paling aku berjuang untuk memahami-nya) …… “ci….aku kecewa karena begini begitu (tanpa emosi..) ….. tapi ci..aku sadar kita tuh dah dikelabui ama si jahat, dengan memudarkan kasih antara kita, sehingga kecewa tuh gak kunjung hilang” …. Seketika kami menyadari ada KASIH yg Tuhan anugrahkan antara kami, segala kepahitan itu gak ada artinya! KASIH itu lebih berharga dari hal konyol, perbedaan kepribadian, dan miss communication! CINTA antara saudara, teman..jauh lebih berharga dari apapun!

Dan, aku pun sangat bangga dengan koko, karena koko dengan kerendahan hati…bisa menangis tanpa malu dan gengsi di depan kami (3 cewe yg lemah ini)..pada saat itu pun, hati ku luluh, dan semua kekecewaan yg pernah ada…pun HILANG! Aku menyadari, kalo seorang lelaki dewasa, bisa mencucurkan air mata, bisa menjadi paling lemah di depan kami, mengalahkan ego dan harga dirinya untuk menunjukan sisi lemahnya, sungguh itu menunjukan betapa berharganya kami buat dia! Betapa berharga sang adik untuk kokonya.
When love takes you home and says you belong here, the loneliness ends and a new life begins
*when love says again that you got home, you belong to your brother and your sister..the life busyness that brings loneliness, ends! And you will remember at the first place that somebody loves you, and you can be whoever and do whatever you want!*

Aku menyadari, saat2 dmana aku kecewa kepada cici-koko, yang actually juga sangat merindukan mereka (dengan gengsi luar biasa, gak mau nunjukin bahkan balik bĂȘte!!!!) sebenernya saat itu juga mereka pun merindukan aku (sama sekali ini bukan ge-er!!)…. Karena pada saat kami mengesampingkan semua scars yg ada dan taroh KASIH in front of us…saat itu juga nothing else matters!
And somewhere while you’re sleeping , someone else is dreaming too, counting down the days until they hold you close and say I love you. And like the rain that falls into the sea, in a moment what has been is lost in what will be.
Mgkn day dreaming, aku merindukan masa2 dudul ketika kami kecil, saat itu juga mereka lagi day dreaming.. tuk kembali mengulang masa2 indah, menjadi diri mereka yg terlemah.. dan tau kalo we can count on each other.

I really thank Him for giving them in my life and to bring love in our lives.
Di dunia saat ini dimana kasih menjadi hal yang langka, dan kasih hanya seperti sejarah..suatu yg pernah kita miliki, namun tidak lagi,
marilah kita kesampingkan segala kekecewaan, gengsi .. dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan. Kolose 3:14
Dan jangan biarkan kesibukan kita dengan diri kita sendiri, dengan pekerjaan, teman atau aktivitas lain membuat kita melupakan hal dasar yg Tuhan anugrahkan untuk setiap kita, KELUARGA.
They are waiting for us to hold 'em close and say "i love you, you belong to me"

first thing first

June 21st 2010

Really thought that it was just a normal Monday blues.
*Pusing dan ngantuk sepanjang pagi…. Menguap2 tak berhenti, sampe pak sopir bertanya, ‘abis nonton bola, ce?’ …*

Pagi ini, bangun dengan berharap badanku sudah dalam keadaan PENUH dan siap beraktifitas.
Kenyataannya malah body-ku berteriak, “Lyn, don’t u realize that u even haven’t had me fully recharged for several days? How could u expect me to be in total stamina?”
* Oh yeah, I know! I know!!! Really sorry, my body! >.< * It shouted, "I AM OFFICIALLY EXHAUSTED!!!” Tau dari mana? Kepala pening yg tidak kunjung hilang, ngomong yg mulai ngaco dari sejak beberapa hari lalu dan mudahnya aku upset over small things..yg sedikit lagi disenggol, pasti akan nangis! *huhuhu, this exhaustion really affected my emotion too* Kalo ibarat batterei bb, dari mulai lampu kuning..udah jadi lampu merah.. SOS… bentar lagi mati sama sekali … (matinya berarti sakit though!) * yup, aku sudah disambut oleh tamu flu dan panas dalam pagi ini * Kalau menurut artikel yg aku baca, ------------------------------------------------------------------------- When we're exhausted, we have spent not only our strength, but also we've used up our energy reserves. Instead of making a small withdrawal, we have emptied the whole bank account. When we are exhausted, there is no more energy to take action or even think about what we want to do. We are fully worn out, used up, and all our energy has been consumed. It takes longer to regenerate our energy than it would have if we had taken a break when we were at the tired stage. Our body has employed a great amount of adrenaline to sustain us with our reserve energy. To regenerate now means that we will probably experience a cortisone drop, which is a state of feeling uninspired, sleepy, having difficulty waking up, and very low energy. Depending upon how far we have pushed ourselves, this state can last for days, weeks, and even months. When we are exhausted, we have gone to the extreme: we have used our energy to focus and work beyond our normal limits and we experience an equal and opposite reaction with an inability to focus and extreme mental, emotional, and physical tiredness. ------------------------------------------------------------------------ *hopefully, I haven’t gone that far >.<* Ignoring teriakan body’ku, I forced to plan this week’s agenda. And yeah ternyata, there are so many things need to be worked out, worked on, let go, given up, thought over, started over THIS WEEK! Kyaaaaaaaaaaaa… >.< And I was like… “Ok, ok! Kalem kalem… First thing first..Lyn!” Other part of me whispered ……. “Take care of me first, and I guarantee the rest will be fine..” *the place where only can be satisfied by Dating with Him.* I realized.. how I had let my super crazy busy days…drained me to the core…that I only gave Him my left over' time.. Yet, I did have time to do other things, boo me lah! T_T I am sure, that’s the very first thing need to be worked on this week! Aku bilang, “Lord, I feel miserable!!!!” “Kenapa semuanya serasa gak beres? Kenapa semua orang sepertinya menjengkelkan dan mengecewakan….? Aku perlu kerjain ini, perlu kerjain itu. Kenapa kok aku upset banget hanya karena hal ini??? Pengen istirahaaaaaaaaaaaaat” “Erlyn, Erlyn," the Lord answered, "you are worried and upset about many things, but only one thing is needed (right now), choose what is better –come to Me, spend time with Me-, and it will not be taken away from you.” *Luke 10:41-42* Jadi ingat, minggu kemarin, malam2…setelah lelah beraktifitas seharian… setelah aku curhat ke dede-ku dan bilang, “Riez, cici sedih-cape dan pengen pergi!!!” *oh yeah, aku sudah lelah berminggu-minggu… * Tidak lama, setelah Rieza meninggalkanku sendirian…as I cried, I opened my Bible, it was Psalm 62 : Find rest, O my soul, in God alone! Sebenarnya, it was pretty clear yeah from last week, that what I really needed was to find rest only in Him! Yet…I forced myself to attain my “super full activity” the whole last week… and let myself to be drained even more! And bang! >.<
Then today…I was extremely exhausted and miserable….and experienced things I read several days ago during my quite time:

We should desire to be in God's presence so much that we let nothing get in our way. And the more we get to know God, the more miserable we will be when we don't spend time with Him. We will feel like the psalmist when he says, "As the deer pants for streams of water, so my soul pants for you, O God." Yet, sometimes, we let the busyness of life get in the way of our pursuit of God. Instead of longing to spend time with Him, we give Him whatever time we have left over after we've taken care of our jobs, our families and our church responsibilities. God wants us to long to spend time with Him, to seek Him out. He wants nothing - not our families, our friends or our activities - to stand in the way of us growing closer to Him.

Yeah, I may still got a super full agenda this week, but first thing first!
Seek Ye first, for The Sovereign LORD is my strength; He makes my feet like the feet of a deer, He enables me to go on the heights. Habakkuk 3:19 - and -
REST in Him alone, as the deer pants for streams of water, so my soul pants for you, O God. My soul thirsts for God, for the living God. Psalm 42:1-2

Have a blessed week and be recharged!!!!! :D :D

stay healthy, with all I am!

Don't you realize that all of you together are the temple of God and that the Spirit of God lives in you? God will destroy anyone who destroys this temple. For God's temple is holy, and you are that temple.
1 Corinthians 3:16-17
Let's make it clean and healthy!!

Physical training......

(Fuel your machine with good carbs, protein, fat in the morning,
Have dairy daily,
Support ‘Go Green’ campaign, and even better Go Red, Go Orange, Go Purple –veggies- as many colors as possible *it works for fruits too*,
Lean on lean meat and go nuts with nuts,
Vibe your body with fiber,
Be aware of -sweets and oily- temptations,
Put on your running shoes, turn on the music, and move along with it,
Know when to stop –to eat- and –to exercise,too- ,
Take a quality rest.)

.....is good. 1 Timothy 4:8a

Above all, make it clean by purifying its heart and mind.
"Search me, O God, and know my heart; test me and know my anxious thoughts. Point out anything in me that offends you, and lead me along the path of everlasting life." Psalm 139:23-24

Healthy body, oh yeah, that’s one of the goals! But it should go along with the healthy heart and mind, the pure ones.
“The LORD doesn't see things the way you see them. People judge by outward appearance, but the LORD looks at the heart.” 1 Samuel 16:7b

Train yourself to be godly. Physical training is good, but training for godliness is much better, promising benefits in this life and in the life to come. 1 Timothy 4:8

So, make sure to have the most nutritious things on your healthy lifestyle:
Train yourself to pray.
*Never stop praying. 1 Thessalonians 5:17*
Meditate on His delicious Words daily.
*Oh, the joys of those who delight in the law of the LORD, meditating on it day and night. Psalm 1:1-2*
Lean on Him in everything.
*Trust in the LORD with all your heart; do not depend on your own understanding. Seek his will in all you do, and he will show you which path to take. Proverbs 3:5-6*
Vibe your voice to worship.
*I will praise You as long as I live. Psalm 63:4a*
Beware of temptations.
*Stay alert! Watch out for your great enemy, the devil. He prowls around like a roaring lion, looking for someone to devour. 1 Peter 5:8*
Put on your serving shoes, bring the love of God, and share it.
*So we are Christ's ambassadors; God is making his appeal through us. 2 Corinthians 5:20a*
Take time to be still, and stay in silence.
*Be still and know that I am God. Psalm 46:10*
Rest in Him.
*Find rest, O my soul, in Christ alone. Psalm 62:5*

Stay healthy!!!!! :D

For God bought you with a high price. So you must honor God with your body.
1 Corinthians 6:20

"Into Your Hand, I commit again, with all I am for You Lord...You're the reason that I live..with all I am"
-with all I am, 'Hillsongs'-

mari mendengar :D

Siapa saja yang ingin melayani Tuhan haruslah mempunyai kebiasaan untuk mendengarkan apa yang dikatakan orang lain, dan juga bukan hanya asal mendengarkan saja, tetapi mendengarkan dengan penuh perhatian dan mengerti apa yang dikatakan.

Kita harus dapat membedakan tiga hal:
Kata-kata yang diucapkan lawan bicara.
Kata-kata yang dijaga lawan bicara supaya tidak diucapkan.
Kata-kata yang tidak dapat diucapkan lawan bicara yang terdapat jauh di dalam hatinya.

Pertama, untuk mengetahui apa sebenarnya yang dikatakan oleh orang itu, kita perlu memperhatikan terus sampai mengerti apa yang dikehendakinya. Ini berarti kita harus berdiam diri di hadapan Allah supaya pikiran kita tenang dan jiwa kita tenang, karena mendengar itu bukanlah merupakan soal yang mudah.
Kalau kita tidak didisiplin baik, maka kita akan bosan mendengar cerita-cerita yang dicurahkan ke telinga kita oleh orang-orang yang sedang membutuhkan kita dan jauh sebelum mereka berhenti berbicara kita sudah berhenti mendengarkan dan kemudian menarik kesimpulan yang kurang masak mengenai kesulitan mereka. Atau sudah sejak semula kita tidak begitu memperhatikan apa yang mereka katakan kepada kita, oleh karena kita begitu mementingkan apa yang hendak kita sampaikan kepada mereka.
Seringkali terjadi bahwa seorang pekerja yang baru saja merenungkan suatu pokok rohani, pikirannya begitu diliputi dengan hal itu sehingga kalau ada seorang saudara seiman yang dalam kesusahan datang mencari dia untuk meminta tolong, segera pekerja itu mengemukan apa yang tadi direnungkannya.

Kedua, kita harus dapat mengetahui hal apa saja yang disembunyikan, yang diusahakan supaya tidak disampaikan.
Kalau kita mau dengan tepat menafsirkan apa yang terdapat di balik apa yang dikatakan orang itu, maka hubungan kita dengan Tuhan haruslah erat sekali. Kalau orang dalam kesukaran itu membicarakan kesulitannya hanya secara dangkal saja, dan menutup mulut mengenai persoalannya yang penting, bagaimana kita dapat mengetahui keadaannya? Kita dapat mengetahuinya kalau persoalan kita sendiri sudah jernih dan beres di hadapan Tuhan.

Ketiga, kita harus dapat mengetahui dengan tepat apa yang sebenarnya yang sedang dikatakan oleh jiwanya, di balik kata-kata yang diucapkan dan kata-kata yang mungkin dijaga supaya tidak diucapkan oleh jiwanya. Apabila seorang Kristen yang dalam kesusahannya, membuka mulut dan bicara, jiwanya juga turut berbicara. Kenyataan bahwa dia bersedia untuk berbicara mengenai dirinya sendiri, memberi kesempatan kepada kita untuk menggugah jiwanya.
Kesanggupan kita untuk membedakan apa yang sedang dikatakan oleh jiwanya tergantung pada banyaknya pengalaman rohani kita sendiri. Kalau kita sudah memperoleh cukup pengertian melalui pengalaman hati kita di hadapan Allah, maka kita akan dapat membedakan kata-kata yang diucapkan oleh saudara seiman itu, kata-kata yang dijaga supaya tidak diucapkan dan kata-kata yang diucapkan jauh di dalam lubuk hatinya.
Kalau kita tidak dapat mendengar apa yang dikatakan orang itu, bagaimana dapat kita mendengarkan apa yang akan dikatakan oleh Allah?

Walaupun kita membaca Alkitab dengan rajin dan merupakan guru-guru besar Alkitab dan juga efektif dalam berbagai bidang pekerjaan, tetapi kalau tidak belajar mendengarkan, dan mendengarkan dengan penuh pengertian, kita masih juga tidak akan sanggup melayani saudara-saudara seiman yang sedang dalam kesukaran.

Bagaimana kita dapat memperoleh kesanggupan untuk mendengarkan orang serta mengerti apa yang mereka katakan?
1. Kita tidak boleh bersikap subjektif. Bagaimana mungkin seorang pekerja dapat memperhatikan apa yang diceritakan orang-orang lain mengenai kebutuhannya, kalau sebelum mereka membuka mulut, dia sudah yakin bahwa dia mengetahui kesukaran-kesukaran mereka dan sudah siap dengan obatnya?
Kita harus mengesampingkan prasangka-prasangka dan kesimpulan-kesimpulan kita dan supaya Tuhan sendiri yang memberi petunjuk supaya kita dapat memberikan diagnosa yang benar bagi setiap persoalan.
2. Kita tidak boleh menjadi bingung dan pelupa. Banyak orang-orang percaya yang tidak tahu apa-apa mengenai disiplin mental. Siang dan malam pikiran mereka bekerja dengan tidak putus-putusnya. Mereka tidak pernah memusatkan pikiran, tetapi hanya membiarkan khayalan mereka mengembara kesana kemari sampai pikiran mereka demikian penuh dengan berbagai hal sehingga pikiran mereka sudah tidak dapat menerima apa-apa lagi.
Penting sekali untuk kita belajar menenangkan pikiran kita, sehingga kita dapat mendengar dan menerima apa yang dikatakan kepada kita.
3. Kita harus belajar menyelami perasaan orang lain. SIMPATI!
Kalau kehidupan emosi kita belum dikendalikan Allah sehingga kalau ada orang yang bersukacita, kita tidak dapat menyambutnya dengan riang, dan apabila mereka mengemukan kesulitan-kesulitan mereka, kita tidak dapat ikut serta dalam kesusahannya itu. Tuntunan Allah daripada orang-orang yang melayani Dia berat sekali. Kita tidak mempunyai waktu luang untuk memikirkan diri sendiri saja. Kalau kita hanya memperhatikan kesenangan dan kesedihan kita, apa yang kita suka dan apa yang tidak, maka kita menjadi terlalu sibuk untuk dapat dengan leluasa memperhatikan keadaan orang-orang lain.

Kebutuhan yang fundamental daripada setiap orang yang ikut serta dalam pekerjaan Tuhan, ialah mengenal Salib, mengalaminya. Kalau tidak, maka kita akan diselubungi dengan diri kita sendiri serta dikendalikan oleh pikiran dan perasaan kita sendiri saja.

Itu tidak berarti bahwa kita membiarkan orang bicara terus berjam-jam, sedangkan kita hanya duduk diam dan mendengarkan, tetapi hal itu berarti bahwa kita memberikan mereka kesempatan yang cukup untuk menjelaskan apa yang terdapat dalam hati mereka.

Ada pendapat salah yang lazim terdapat di antara pekerja-pekerja Kristus. Mereka mengira bahwa kebutuhan yang utama adalah kepandaian berbicara. Jauh dari itu! Untuk menjadi pekerja yang efektif kita harus jelas mengenai keadaan rohani kita; kita harus dapat membedakan keadaan orang-orang yang datang mencari kita; supaya dapat mendengarkan persoalan yang mereka kemukan kita memerlukan pikiran yang terang dan ketenangan roh supaya kita dapat meraba dan merasakan keadaan mereka, hal-hal yang tidak dapat mereka lukiskan. Kita sendiri harus tetap mempunyai hubungan yang baik dengan Tuhan, supaya dengan keadaan diri kita yang jernih dan beres kita dapat dengan jelas membedakan kebutuhan-kebutuhan orang-orang lain dan atas dasar diagnosa yang jelas dapatlah kita menyediakan obat yang khusus diperlukan oleh tiap-tiap persoalan itu.

Selamat mendengarkan dengan perhatian :$

Diambil dari buku karangan Watchman Nee, PEKERJA KRISTUS, Mendengarkan dengan Perhatian.