Thursday, July 22, 2010

when love takes me in

June 22nd 2010

Been loving this song: “When Love Takes You In” by Mr.Chapman for weeks.

I know you’ve heard the stories
But they all sound too good to be true
You’ve heard about a place called home
But there doesn’t seem to be one for you
So one more night you cry yourself to sleep
And drift off to a distant dream

Where love takes you in and everything changes
A miracle starts with the beat of a heart
When love takes you home and says you belong here
The loneliness ends and a new life begins
When love takes you in

And somewhere while you’re sleeping
Someone else is dreaming too
Counting down the days until
They hold you close and say I love you
And like the rain that falls into the sea
In a moment what has been is lost in what will be

When love takes you in everything changes
A miracle starts with the beat of a heart
And this love will never let you go
There is nothing that could ever
cause this love to lose its hold

This song has really touched my heart, membayangkan seorang yang ‘terhilang’ menemukan sebuah keluarga yg memberikan cinta dan membawa a total new different life buatnya.

Lagu ini berbicara juga dengan cara yg lain kepadaku,
tentang “When Love Takes ME In” itself.. yg aku alami…

Memiliki 3 saudara kandung, adalah hal yang sangat kusyukuri dalam hidupku, sejak kecil aku selalu berbangga “aku punya 1 cici, 1 koko dan 1 adik!”, belum lagi ditambah sepupu2ku yang menambah daftar adik2 yang sangat kusayang. As we all know, keluarga adalah tempat dimana kita paling menjadi diri kita apa adanya, tempat dimana kita tidak berpura-pura, dimana kita bisa lelah – menangis – marah tanpa batasan! Tempat dimana kita bisa menjadi kutuk sementara di tempat lain kita adalah berkat *how frustrating T_T*.

Dan bagiku, keluarga adalah tempat pertama dimana aku belajar!
Mamaku berulang kali bilang… “Nge-gedein anak mah gampang, tinggal dikasi makan! Nge-didik anak yang susah!” yah..jauh sebelum aku masuk TK, keluarga-mama-papa-cici-koko + popo dan om tante – lah yang mengajarkan pendidikan dasar dalam hidupku.

Keluarga pun tempat pembentukan karakter, manner… dan buatku, juga adalah tempat penyesuaian dan pelatihan kepribadian! I am a pure sanguine and a CHOLERIC too… you know how hard it is to deal with melancholic PHLEGMATIC. And praise the Lord, SEMUA orang yang kucintai adalah phlegmatic!!!! Aku ingat betapa seringnya, dari dulu dan masi kadang2 sekarang pun… “aduuuuuuuh..kenapa sih pada gak inisiatif…?” “kenapa sih apa2 harus aku dulu yg mulai?” dsb… semua typical ke-bete-an orang kolerik berhadapan plegmatik sudah kualami.. haha! *dan tentunya mereka pun pasti “aduuuh napa sih erlyn reseh bgt? Aduh napa sih mesti kerjain ini skrg, nanti napa? Aduh kenapa sih nyuruh2 melulu”* Oh yeah, aku sadar betapa annoying-nya erlyn buat mereka!!

Tapi semakin lama semakin dewasa, sungguh, praise the Lord, aku semakin bersyukur dengan keadaan ini, menjadi seorang kolerik di tengah orang2 plegmatik terdekat. Tuhan sungguh mengajar bagaimana menyangkal diri! Bagaimana menjalankan peranan-ku di rumah! Bagaimana menyesuaikan kepribadian, mengembangkan yg baik, dan membuang yg buruk! Menjadi seorang kolerik yg bijak, instead of an annoying one *susaaaah >.<* tapi, sungguh, kalau dulu itu adalah hal yang sangat ‘menggemaskan’, tapi bagiku sekarang itu adalah hal yang sangat kusyukuri! Aku sungguh percaya, mereka ada untuk membuat ku menjadi seorang erlyn yang semakin baik each day. Eniweiii… Ada masa2 di mana kami ber-empat melakukan kebodohan bersama! Yg paling berkesan adalah masa2 ujian dulu, kita sama2 janjian gak belajar! Seharian kita maen, dan mengorbankan satu hari untuk tidak belajar sama sekali (tapi biasanya itu cuma ulangan PMP! PPKn!), atau saat nonton bareng, nye-nack gila bareng! Saat yg lebih mengharukan adalah saat kami kumpul bareng, karena kami takut ketika papa mama ribut! >.< di situ adalah saat kami dalam kondisi paling rapuh, kami gak punya tempat berlindung, kecuali each other! Saat kami semua takut, dan gak tau harus berbuat apa, dan saat kami menangis bersama.

Seiring berjalannya waktu..kesibukan menenggelamkan waktu2 kami bersama… it seems that siblings menjadi prioritas kesekian, setelah diri kami sendiri, pekerjaan or sekolah, teman2 dan aktivitas yang lain! Gesekan yang biasanya adalah hal yg lucu menjadi hal yg menjengkelkan, lalu menjadi menyakitkan, mengecewakan dan akirnya menjadi kepahitan.. pikiran2 seperti, “kenapa sih cici kayak gini? Kenapa sih koko begitu? Kenapa sih rieza gak punya pikiran? Kecewa!!! ! Gak mungkin bisa lagi ngomong ama mereka!” pun muncul..

Pada saat2 seperti itu, aku langsung memilih untuk berdiam *daripada ngomong yg salah dan nyakitin mereka*, bertanya kepada Tuhan… aku tau itu kesalahan juga ada di diriku, bukan hanya di mereka.
Aku tanya, “Tuhan, bukakan hati ku.. apa yg salah dalam ku? Kenapa aku memandang mereka (mama, cici, koko, rieza) dengan cara yg berbeda…?Apa yg menghalangi, Tuhan?”

CINTA! Tuhan simply answered, “Remember the love, show the love! Just love ‘em!!”
Yes, seketika aku ingat, betapa aku mengasihi mereka.. semua kejengkelan pun pudar!
When love takes you in, everything changes, a miracle starts with the beat of the heart

Lalu….aku bicara dengan cici ..(orang yg paling berbeda kepribadian dengan ku, dan yg paling aku berjuang untuk memahami-nya) …… “ci….aku kecewa karena begini begitu (tanpa emosi..) ….. tapi ci..aku sadar kita tuh dah dikelabui ama si jahat, dengan memudarkan kasih antara kita, sehingga kecewa tuh gak kunjung hilang” …. Seketika kami menyadari ada KASIH yg Tuhan anugrahkan antara kami, segala kepahitan itu gak ada artinya! KASIH itu lebih berharga dari hal konyol, perbedaan kepribadian, dan miss communication! CINTA antara saudara, teman..jauh lebih berharga dari apapun!

Dan, aku pun sangat bangga dengan koko, karena koko dengan kerendahan hati…bisa menangis tanpa malu dan gengsi di depan kami (3 cewe yg lemah ini)..pada saat itu pun, hati ku luluh, dan semua kekecewaan yg pernah ada…pun HILANG! Aku menyadari, kalo seorang lelaki dewasa, bisa mencucurkan air mata, bisa menjadi paling lemah di depan kami, mengalahkan ego dan harga dirinya untuk menunjukan sisi lemahnya, sungguh itu menunjukan betapa berharganya kami buat dia! Betapa berharga sang adik untuk kokonya.
When love takes you home and says you belong here, the loneliness ends and a new life begins
*when love says again that you got home, you belong to your brother and your sister..the life busyness that brings loneliness, ends! And you will remember at the first place that somebody loves you, and you can be whoever and do whatever you want!*

Aku menyadari, saat2 dmana aku kecewa kepada cici-koko, yang actually juga sangat merindukan mereka (dengan gengsi luar biasa, gak mau nunjukin bahkan balik bête!!!!) sebenernya saat itu juga mereka pun merindukan aku (sama sekali ini bukan ge-er!!)…. Karena pada saat kami mengesampingkan semua scars yg ada dan taroh KASIH in front of us…saat itu juga nothing else matters!
And somewhere while you’re sleeping , someone else is dreaming too, counting down the days until they hold you close and say I love you. And like the rain that falls into the sea, in a moment what has been is lost in what will be.
Mgkn day dreaming, aku merindukan masa2 dudul ketika kami kecil, saat itu juga mereka lagi day dreaming.. tuk kembali mengulang masa2 indah, menjadi diri mereka yg terlemah.. dan tau kalo we can count on each other.

I really thank Him for giving them in my life and to bring love in our lives.
Di dunia saat ini dimana kasih menjadi hal yang langka, dan kasih hanya seperti sejarah..suatu yg pernah kita miliki, namun tidak lagi,
marilah kita kesampingkan segala kekecewaan, gengsi .. dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan. Kolose 3:14
Dan jangan biarkan kesibukan kita dengan diri kita sendiri, dengan pekerjaan, teman atau aktivitas lain membuat kita melupakan hal dasar yg Tuhan anugrahkan untuk setiap kita, KELUARGA.
They are waiting for us to hold 'em close and say "i love you, you belong to me"

No comments:

Post a Comment