Sunday, July 25, 2010

i will run to You and i will keep on doing it

Biar bagaimanapun, aku selalu paksakan hari Minggu bisa “tidur siang”. Emang paling ideal kalo bisa sampe di rumah cukup siang, jadi bener2 actually "tidur" di "siang" hari. Tapi hampir setiap Minggu, pasti aja ada hal yang aku kerjakan, dan kemarin aku sampe rumah jam 5.
Karena aku punya cita2 mulia untuk napping + emang teler bgt, aku tetep tidur!!! Jam 6…lalu bangun jam 8! haha :$

Bangun2, mama and Rieza lagi asik nonton “Indonesia Mencari Bakat”, kalo lagi iklan, pindah ke “Take Me Out”. Aku langsung lari ke mejaku, buka laptop, nyalain Itunes, ambil Alkitab, siap2 mau bible reading..
Tapi ooh…tidur pules 2 jam, dtambah agak2 laper, dtambah si Brandddoooon di Trans TV, and Mas Choky di Indosiar, bener2 bikin gak konsen lah untuk mulai baca Alkitab.. haha :$ *itulah mengapa, aku selalu semangat 45 untuk bangun super pagi, or tidur super malem, supaya punya waktu tenang dan juga supaya aku punya waktu untuk keluargaku*

Then, akirnya aku putuskan pasang earpiece..supaya lebih tenang!
Aku bersyukur dengan segala “kerusuhan” di luar, sehingga memaksaku konsen cuma denger lagu di Itunes, pas lagi lagu “I will run to You”

Your eye is on the sparrow and Your hand, it comforts me
From the ends of the Earth to the depth of my heart
Let Your mercy and strength be seen
You call me to Your purpose as angels understand
For Your glory, may You draw all men as Your love and grace demand
And I will run to You to Your words of truth
Not by might, not by power but by the Spirit of God
Yes I will run the race ‘til I see Your face
Oh let me live in the glory of Your grace

Ini lagu yg sangat kunikmati ketika SMP, lagu pertama yang “aku bisa” dari kaset Hillsong pertamaku. Dan ini juga lagu kedua (or ketiga?) yg dinyanyiin ama vocal grup'ku yg awalnya cuma ber-4.

Aku jadi menyadari satu hal yang indah mengenai lagu pujian. Dengan mendengar dan actually menyanyikan lagu pujian, untuk aku pribadi, membuatku mengenang dan merefleksi banyak hal. Selain tentunya, most of the time selalu ada yang Tuhan mau sampaikan melalui pujian itu.

Sejak kecil, aku suka sekali dengan musik. Hadiah pertama dari papa waktu aku umur 3 tahun adalah cassette tape player. Bukan karena aku hobi nyanyi dulu, tapi karena aku hobi bergoyang *aku gak menyebut, goyang kiri kanan anak umur 3 tahun sebagai menari tentunya*.
Setelah udah bisa baca, dan ke sekolah minggu, baru deh mulai hobi2 ngafal lagu dan nyanyi dengan suara seadanya!! Hanya bernyanyi, tanpa terlalu ngerti apa yg aku nyanyiin..

Menyanyi menjadi lebih dari sekitar menyanyi, sejak aku sungguh2 terima Kristus, naik SMP 1. Awal2 ngerti yang namanya saat teduh itu, bagiku doa+nyanyi+baca Alkitab adalah 1 paket! Indah :D
Sampai sekarangpun, ketika aku lagi “tidak tahu harus bagaimana lagi”, tidak punya kata2 untuk berdoa karena terlalu sedih sehingga tidak bisa bicara lagi *namun sungguh bersyukur, karena kita punya Roh Kudus yg selalu berdoa bagi kita Roma 8:26*, aku selalu berdiam diri dan mendengar lagu.
“Repeat” merupakan fave button ku saat2 begitu, aku biasa mendengar lagu berulang-ulang, sampai aku bisa lebih clear dengan kondisi ku, bisa lebih tenang, menangis dan akirnya mencurahkan semua isi hatiku ke Tuhan. Itulah mengapa, banyak lagu-lagu yang punya kenangan khusus denganku, dan ketika mendengarnya lagi, aku jadi ingat masa2 aku tumpah ruah di hadapan Tuhan, dan ketika melihat ke belakang, aku jadi melihat bagaimana Dia menjawab doaku.

Nah, lagu “I will run to You” membuatku mengenang kembali masa awal2 aku kenal Tuhan dan melayani Dia di SMP.
Lagu ini telah membuat seorang erlyn kelas 2 SMP berasa special, karena sungguh Tuhan memperhatikan dia sampai kedalaman hatinya. Walaupun waktu itu masalah mungkin masi belum terlalu complicated, gak jauh2, "hanya" masalah dengan teman..namun aku sangat2 takjub mengetahui bahwa ada Allah yang begitu mengerti diriku lebih dari siapapun. Burung kecil saja begitu Tuhan perhatikan, terlebih aku.
Lagu ini juga selalu membuat 14 tahun erlyn amazed, “wah Tuhan pilih eyn toh?!” dan selalu membuat erlyn kecil *yg fyi, tinggi badannya gak berubah sampai sekarang huhu* ngerasa…”senangnya bisa cari Tuhan apapun kondisi eyn!”

Dan hari ini, lagu ini mengingatkan ku pada teman2 sepelayananku dulu dan juga pada panggilan ku secara pribadi lagi.
Yes I will run the race
‘til I see Your face


Hampir setengah dari usiaku, aku menjalani hidup bersama Dia.. dan aku menyadari, aku masi berada di sebuah pertandingan.

Saat masi di persekutuan dulu, seakan pertandingan tuh lebih jelas jalurnya. Setelah kepengurusan tahun ini selesai, tinggal “digumuli” masi “mau” lanjut gak di kepengurusan tahun depan. Seakan semuanya tersedia bagi kita, tinggal jalani aja. Kita juga punya pembimbing. Jaman SMP-SMA dulu, sepertinya girang banget kalo 1 tahun telah berlalu, dan kita “naek kelas”, pindah ke babak baru, pertandingan baru. Dan enaknya saat itu kita selalu bersama.
Dan tentunya, itu sangat wajar untuk para bayi rohani, kita makan sesuatu yang telah disediakan, kita dibimbing, kita dilayani *walaupun kita juga melayani, namun kita sungguh2 sangat dilayani saat itu*

Saat ini kondisi udah berbeda, hampir semua teman sepelayananku punya dunianya sendiri, melayani di tempat dan bidang masing2. *puji Tuhan!!*
Dan sekarang, yang Tuhan minta juga berbeda, bukan kepengurusan 1 atau 2 tahun *well, mungkin sebagian dari kita masi ada sih*, yang kalau udah kelar bisa mikir2 lagi mau lanjut atau gak, ibaratnya komitmennya bisa temporary. Kali ini semakin bertumbuh dan dewasa di dalam Dia, sungguh jelas, melayani bukan sekedar menjadi bagian dari organisasi. Melayani adalah hidup kita, bagian dari hubungan kita dengan Tuhan. Sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari keseharian kita. Bisa dimanapun, kapanpun, dengan cara apapun.
Dan sampai kapan? 1-2 tahun? Sampai saya bosan? Sampai saya gak punya waktu lagi, karena saya sibuk bekerja? Sampai saya menikah kelak dan waktu saya hanya untuk keluarga?
No!!
Sampai kita bertemu Dia, muka dengan muka!

Teman2, saat ini each of us punya our own race as in bidang pelayanan, bidang kehidupan, tempat dan panggilan. Walaupun sejujurnya aku sangat merindukan kalian *berharap bisa kembali melayani bersama2*, aku percaya Tuhan telah persiapkan kita bersama2 saat itu dan saat ini Dia memanggil kita di tempat kita masing2, mari tetap setia sampai akhir dan saling mendoakan!

Namun, ada 1 race yg selalu kita share bersama yaitu race kehidupan kita bersama dengan Tuhan, hidup yang semakin hari semakin dekat dengan Dia, semakin memancarkan kemuliaan Tuhan, dan yang terus menjadi saksi bagi kerajaanNya dimanapun kita ditempatkan.
Sampai kita bertemu Dia, muka dengan muka!

Inilah doaku, biarlah pada akhirnya, kita semua mampu berkata seperti Rasul Paulus:
Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.

No comments:

Post a Comment