Kalau ditanya hal yg paling happening seminggu terakir ini – I think everyone would agree – kematian Steve Jobs. Oh well, at least – di blackberry, twitter and facebook, a lot of people talked (at least) a thing about him.
For myself tho…, ada perasaan like – “huhu baru aja, aku berpindah dari windows ke macbook”, or jadi realized one thing, kalo aku selama ini cuma bisa pake (baca=enjoy) itunes (saking gaptek-nya) – no winamp, no windows media player. Or, aku juga ga tau kenapa aku selalu naksir ipod sejak pertama dia keluar, walaupun kedua ipod yg aku miliki adalah hadiah! (yay!) Bukan karena aku ga nge-fan Apple, it’s just that aku gaptek (ga ikut perkembangan jaman), aku tidak pernah beli laptop (selalu dikasi, praise HIM :D) – jadi ga pernah milih :$ (yeah, rite, pertama x beli laptop yah = my one month old macbook pro itu) – iphone (blackberry chose me, karena tuntutan!) – ipad, aku ga pernah maen games! Oke, please don’t judge me, I know, I am a boring person! Haha!
So, harus kuakui – the only time aku mulai kasak kusuk ttg Steve Jobs adalah saat kematiannya, itu pun karena banyak yg nge-post.
Ada satu hal yg terngiang2 di pikiranku …
Sometimes life hits you in the head with a brick. Don't lose faith. I'm convinced that the only thing that kept me going was that I loved what I did. You've got to find what you love. And that is as true for your work as it is for your lovers. Your work is going to fill a large part of your life, and the only way to be truly satisfied is to do what you believe is great work. And the only way to do great work is to love what you do. If you haven't found it yet, keep looking. Don't settle. As with all matters of the heart, you'll know when you find it. And, like any great relationship, it just gets better and better as the years roll on. So keep looking until you find it. Don't settle.
To do what we love? Or to love what we do?
Aku jadi berandai2, alangkah indahnya kalo my “work” is what I love! I dance – I sing, and I make money! Apalagi kalo bisa menghasilkan billions dollar kayak David Beckham!
Then, what if – what I do AT THE MOMENT, it’s not the thing I love? Then, I need to choose to love what I do, at least, AT THIS MOMENT.
Aku tiba2 teringat Yusuf dan Musa --- entah kenapa ---
Yusuf, aku ingat saat2 dia di rumah Potifar (oke, dia adalah kepala dsana, so it wasn’t that bad!), tapi ketika dia di penjara! Did he love what he did? (He barely did anything kayanya ya :$)
Or Musa? Pengalaman 40 tahun menjaga ternak mertua.
Did they love what they did? Secara background mereka sama, remember, 2-2nya hidup enak, papa kaya – mama angkat di istana.
I don’t know the answers. Tapi kalo kita liat the whole picture of their lives, we know that masa2 Yusuf di penjara ataupun Musa di padang rumput – adalah masa2 Tuhan mempersiapkan mereka tuk hal yg spektakuler untuk hidup mereka dan bangsanya.
What I am trying to say here adalah…
Seringkali … kita compare hidup kita dengan orang lain! Oke, maybe Steve Jobs => “Gileee, dia DO .. dia bisa sukseeeesssssss…” it’s true for him, or for banyak contoh lainnya.
Atau, dengan orang yang lebih dekat deh … “Dia make money and sukses dengan nari or nyanyi or maen bola” or apalah, yg adalah hobi kita! Then, kita berpikir “kesiaaannnyaa kitaaaaaaa…ga ada kesempatan to do what we love for a living”
Jreng jreng!!! Oke, I agree! We’ve got to find what we love – sungguh indah dan sungguh ideal! Tapi remember, sometimes… there is a season for us, to learn, tuk dibentuk. Ada season dimana hal yg kita kerjakan adalah something yg kita ga bisa enjoy mau sampe kapanpun juga. (Pernahkah aku bercita2 tuk mencintai cuci piring atau menyapu ketika di Jepang?...NO!)
Bukan berarti ketika what we do at the moment adalah things yg tidak sesuai dengan cita2/hobby, kita ber-attitude jalanin dengan mengeluh – dan tidak bersyukur. Since, it’s not the thing I want to do for my life! NO!
Remember, once again, there is a season for everything. Ada masa di mana karakter kita dibentuk, salah satunya melalui pekerjaan dan tanggung jawab kita. (Ingat Yusuf dan Musa!) See it that way. Sambil terus submit our plans to Him.
You know, what I always said saat aku menyapu pagi hari jam 5.45 “Saya menyapu untuk Tuhan, saya menyapu untuk Tuhan”. Walaupun kadang2, aku harus menyapu sambil menangis. I remembered Colossians 3:23 => Whatever you do, work at it with all your heart, as working for the Lord, not for human masters.
Bukan berarti aku content dengan hidup menyapu looh, namun aku memilih PADA SAAT ITU, kalo aku mau memuliakan Tuhan dengan pekerjaanku. Dengan attitude yang benar (walaupun aku tidak cinta menyapu), tapi I chose to love what I did. Dengan mengingat bahwa, it’s a part of hidup yg harus aku jalanin.
Then, kalo gitu? Berpuas dirilah dengan apa yg kita kerjakan saat ini kah, Lyn? (Should I quit searching?) Itu hanya kita masing2 dan Tuhan yg tau. Terus cari kehendak Tuhan dalam hidup kita. To find our callings, entah itu akirnya adalah (we think as) things yg we love or not (padahal He knows better than we do, yah?). Tapi pada masa2 pencarian, penantian…. Always choose to work with integrity. And, juga with LOVE and PASSION. As you do for HIM, so He is glorified in whatever we do.
Ada satu lagu yg aku suka banget dari Steven Chapman "Miracle of the Moment"
"We are who, and where, and what we are for now. And this is the only moment we can do anything about."
Tidak ada salahnya tuk terus mencari apa yg kita cintai. Tentu! Tapi, jangan abaikan moment ini, for this the only moment that we can do anything about. Choose to love your NOW!
No comments:
Post a Comment