Showing posts with label family. Show all posts
Showing posts with label family. Show all posts

Wednesday, June 8, 2011

mom ain't the enemy, the bajajs are!

i will say it out loud, FINALLY --OOH REALLY FINALLY!!! I DRIVE!!! a real car!
driving => has been my new year resolution since 2007, haha! sejak for good ke indo! and skrg taon berapa lyn? betul, 2011! but, i don't care! a resolution accomplished! yihiiiiii ~!

am i truly happy? oh, u bet, i am!
BUT, there is one thing always happens when i drive and my mom is there.
"REEEEEEEEEEEMMMM!!!"
"BAJAAAAAAAAAJ!!"
"lu ga liat kan tuh ada gerobak?" *trust me, really, saya liat.. T_T*

my younger sis who's always been there, sejak aku mati mesin 10 menit sekali sampai aku meluncur di jalan tol pas ujan lebat, bilang "ma, tenang aja napa? cici udah bisa! kalo mami grogi, kan malah ganggu!"
thanks, my cheerleader :D

awal2 sih bete bener kalo jalan sama mami. ga jarang, turun mobil aku yg masi cemberut!
what i had in mind adalah .. "u don't trust me, mom!"

sampai akirnya, last nite, when i had a wonderful "Preparing to be a Help Meet" class with my girls -- entah gmana, pembicaraan beralih ke NYOKAP!

"i don't know why, but it seems that my mom ga pernah puas dgn apa yg gue capai."
"i've been living pleasing my mom sampai skrg, kapan donk gue bisa hidup 'tuk diri gue sendiri."
i was all ears sepanjang curhat...
sampai, akirnya.... it's time for me to speak :$

eyn, "ga usah masalah BIG dalam hidup kita - nyetir aja, most of the time, i have an argument with my mom!" *btw, my older sis has too :D tho, she's been driving forever! haha*
the thing is -- ibaratnya sebuah perjalanan. walau jurang masih berjarak 30 m di depan kita. dari 100 m, mama kita akan berteriak "STOP!" sampai we finally stop!
it happens to me all the time, rite? bajaj masi jauh - tapi mama sudah "BAJAJ!"
kenapa?
bukan karena mama pikir aku buta - tapi mama will do whatever to make sure that her beloved daughter liat itu bajaj *baca = selamat!*

ada one thing yang aku suka banget di buku Preparing --
Debi Pearl bilang gini:
Keep in mind that your mother is not the enemy. She is Mom. She is the one who cared for you when you were sick; she is the one who believed in you when you were down. She is the one who would have given her very life for you if you were in need, but, because she is Mom, she will be the first to speak out when she thinks you might be hurting.

oh, how true!
my mom is not the enemy, the bajajs are!
karena mama lah - aku bisa balik badan - duduk - merangkak - berjalan - berlari dan menyetir.
karena mama juga lah - aku bisa nulis - baca - sekolah - kuliah dan akirnya bekerja.
it's not that moms don't trust us, really! but, mom is the one who has been there dari awal we're nothing 'til we're a little bit of something!

and, for me, the main reason why mom sometimes acts that way - because she's all worried about us. she would give her life for us.. (huhu. duh pas ngelahirin aja dia udah mempertaruhkan nyawa >.<)

mom is woman sejati. *oke, mari semua wanita berkaca.*
future minded.
worry.
control-freak.
we are just like her... hanya saja, kita belum punya anak perempuan >.<

bedanya adalah, by HIS GRACE!
we know that our future are in His hands.
ketika we are worried about so many things... Philippians 4:6-7 pop up! kita telah berlatih tuk turn our worries into prayers. *itupun, we fail so many time, rite?*

not all of us, diberkati dgn a Godly mom, i would say.
i grew up with friends whose struggles're "gue ga dikasi ke gereja ama nyokap." "gimana cara yakinin nyokap gue supaya gue bole ikut ret2." "friends, please pray for my parents' salvation."
they don't know about all stuffs!
all she knows adalah -- she's been working hard 'til now for you! and she wants what she thinks (not God thinks) the best for you!

begitu jgn dgn my mom. *she goes to church every week with me, but not yet -- not yet, i still pray for her*
yesterday, again saat menyetir - i talked to her *lovingly* not to worry tooooooo much ttg anak2nya *yeaaah, i know ga pantes ngomong gt ke ortu*
tapi i shared the truth to her, aku bilang "ma, hidup kita di tangan Tuhan. hanya Tuhan yg pegang kendali. pada saat mama mulai kuatir, coba deh mama berdoa. karena Tuhan yg berkuasa menjaga."

so, dear beloved daughters of our moms and our heavenly Father.
stop the argument with our moms! replace it with loving discussion and sharing about the Truth.
*how could we listen to our friends with love. willing to be in their shoes. understand them. appreciate their point of views? BUT, not with our moms!??!*
be humble to listen to her, coz most of time - she's right :D

ketika mama mulai "aduh, kenapa lu umur segini belum punya pacar? kebanyakan milih sih!!" or "aduuuh, lu kerja cuma jadi begituan doang mah ga bakal sukses deh!"
dgn kasih, tell her, God is in control! *jangan stop di situ..haha.. ceritakan how He worked :) *

and hey, btw - jgn harap mama bakal dengar kita ttg Kristus kalo kelakuan kita tidak mencerminkan Allah yg kita sembah yo! ACTION SPEAKS LOUDER!
i love this verse:
.... if any of them do not believe the word, they may be won over without words by the behavior of their daughters, when they see the purity and reverence of your lives. 1 peter 3:1-2

sering denger ini? "anak kecil tau apa sih?"
*btw, i am thankful that my mom never say those hurting words, though she's not a truly Christian YET.*
though my mom had to admit - "kenapa sih mama kuatir melulu sama kamu ya, padahal kamu udah 26! mama selalu ngerasa kamu tuh masi keciilll aja" i was like, "EXACTLY, MOM!"
another powerful verse....
Don't let anyone look down on you because you are young, but set an example for the believers (and your mom!) in speech, in conduct, in love, in faith and in purity. 1 Timothy 4:12
ayat ini bukan supaya kita bisa jadi petantang-petenteng. "jangan anggap gue rendah!" NO!!
tapi to remind us, to always set an example! after all, we are adalah saksiNya di dunia ini... !
ini berlaku tuk siapapun - what people see in us? do they see our SUPER COOL JESUS?

so, yesterday from the Prophet discussion 'til MOM --
i remembered one thing i always say to myself .. that = my current family *on this topic, my mom* is really where i learn what it is to submit, to serve, to love unselfishly, to listen, to be patient, to have a wise discussion 'til one day i do them all to my husband :)
the preparation has started, ladies, don't miss it!!!!!

TREASURE YOUR MOM FOR THE WONDERFUL FRIEND SHE IS.

Thursday, July 22, 2010

when love takes me in

June 22nd 2010

Been loving this song: “When Love Takes You In” by Mr.Chapman for weeks.

I know you’ve heard the stories
But they all sound too good to be true
You’ve heard about a place called home
But there doesn’t seem to be one for you
So one more night you cry yourself to sleep
And drift off to a distant dream

Where love takes you in and everything changes
A miracle starts with the beat of a heart
When love takes you home and says you belong here
The loneliness ends and a new life begins
When love takes you in

And somewhere while you’re sleeping
Someone else is dreaming too
Counting down the days until
They hold you close and say I love you
And like the rain that falls into the sea
In a moment what has been is lost in what will be

When love takes you in everything changes
A miracle starts with the beat of a heart
And this love will never let you go
There is nothing that could ever
cause this love to lose its hold

This song has really touched my heart, membayangkan seorang yang ‘terhilang’ menemukan sebuah keluarga yg memberikan cinta dan membawa a total new different life buatnya.

Lagu ini berbicara juga dengan cara yg lain kepadaku,
tentang “When Love Takes ME In” itself.. yg aku alami…

Memiliki 3 saudara kandung, adalah hal yang sangat kusyukuri dalam hidupku, sejak kecil aku selalu berbangga “aku punya 1 cici, 1 koko dan 1 adik!”, belum lagi ditambah sepupu2ku yang menambah daftar adik2 yang sangat kusayang. As we all know, keluarga adalah tempat dimana kita paling menjadi diri kita apa adanya, tempat dimana kita tidak berpura-pura, dimana kita bisa lelah – menangis – marah tanpa batasan! Tempat dimana kita bisa menjadi kutuk sementara di tempat lain kita adalah berkat *how frustrating T_T*.

Dan bagiku, keluarga adalah tempat pertama dimana aku belajar!
Mamaku berulang kali bilang… “Nge-gedein anak mah gampang, tinggal dikasi makan! Nge-didik anak yang susah!” yah..jauh sebelum aku masuk TK, keluarga-mama-papa-cici-koko + popo dan om tante – lah yang mengajarkan pendidikan dasar dalam hidupku.

Keluarga pun tempat pembentukan karakter, manner… dan buatku, juga adalah tempat penyesuaian dan pelatihan kepribadian! I am a pure sanguine and a CHOLERIC too… you know how hard it is to deal with melancholic PHLEGMATIC. And praise the Lord, SEMUA orang yang kucintai adalah phlegmatic!!!! Aku ingat betapa seringnya, dari dulu dan masi kadang2 sekarang pun… “aduuuuuuuh..kenapa sih pada gak inisiatif…?” “kenapa sih apa2 harus aku dulu yg mulai?” dsb… semua typical ke-bete-an orang kolerik berhadapan plegmatik sudah kualami.. haha! *dan tentunya mereka pun pasti “aduuuh napa sih erlyn reseh bgt? Aduh napa sih mesti kerjain ini skrg, nanti napa? Aduh kenapa sih nyuruh2 melulu”* Oh yeah, aku sadar betapa annoying-nya erlyn buat mereka!!

Tapi semakin lama semakin dewasa, sungguh, praise the Lord, aku semakin bersyukur dengan keadaan ini, menjadi seorang kolerik di tengah orang2 plegmatik terdekat. Tuhan sungguh mengajar bagaimana menyangkal diri! Bagaimana menjalankan peranan-ku di rumah! Bagaimana menyesuaikan kepribadian, mengembangkan yg baik, dan membuang yg buruk! Menjadi seorang kolerik yg bijak, instead of an annoying one *susaaaah >.<* tapi, sungguh, kalau dulu itu adalah hal yang sangat ‘menggemaskan’, tapi bagiku sekarang itu adalah hal yang sangat kusyukuri! Aku sungguh percaya, mereka ada untuk membuat ku menjadi seorang erlyn yang semakin baik each day. Eniweiii… Ada masa2 di mana kami ber-empat melakukan kebodohan bersama! Yg paling berkesan adalah masa2 ujian dulu, kita sama2 janjian gak belajar! Seharian kita maen, dan mengorbankan satu hari untuk tidak belajar sama sekali (tapi biasanya itu cuma ulangan PMP! PPKn!), atau saat nonton bareng, nye-nack gila bareng! Saat yg lebih mengharukan adalah saat kami kumpul bareng, karena kami takut ketika papa mama ribut! >.< di situ adalah saat kami dalam kondisi paling rapuh, kami gak punya tempat berlindung, kecuali each other! Saat kami semua takut, dan gak tau harus berbuat apa, dan saat kami menangis bersama.

Seiring berjalannya waktu..kesibukan menenggelamkan waktu2 kami bersama… it seems that siblings menjadi prioritas kesekian, setelah diri kami sendiri, pekerjaan or sekolah, teman2 dan aktivitas yang lain! Gesekan yang biasanya adalah hal yg lucu menjadi hal yg menjengkelkan, lalu menjadi menyakitkan, mengecewakan dan akirnya menjadi kepahitan.. pikiran2 seperti, “kenapa sih cici kayak gini? Kenapa sih koko begitu? Kenapa sih rieza gak punya pikiran? Kecewa!!! ! Gak mungkin bisa lagi ngomong ama mereka!” pun muncul..

Pada saat2 seperti itu, aku langsung memilih untuk berdiam *daripada ngomong yg salah dan nyakitin mereka*, bertanya kepada Tuhan… aku tau itu kesalahan juga ada di diriku, bukan hanya di mereka.
Aku tanya, “Tuhan, bukakan hati ku.. apa yg salah dalam ku? Kenapa aku memandang mereka (mama, cici, koko, rieza) dengan cara yg berbeda…?Apa yg menghalangi, Tuhan?”

CINTA! Tuhan simply answered, “Remember the love, show the love! Just love ‘em!!”
Yes, seketika aku ingat, betapa aku mengasihi mereka.. semua kejengkelan pun pudar!
When love takes you in, everything changes, a miracle starts with the beat of the heart

Lalu….aku bicara dengan cici ..(orang yg paling berbeda kepribadian dengan ku, dan yg paling aku berjuang untuk memahami-nya) …… “ci….aku kecewa karena begini begitu (tanpa emosi..) ….. tapi ci..aku sadar kita tuh dah dikelabui ama si jahat, dengan memudarkan kasih antara kita, sehingga kecewa tuh gak kunjung hilang” …. Seketika kami menyadari ada KASIH yg Tuhan anugrahkan antara kami, segala kepahitan itu gak ada artinya! KASIH itu lebih berharga dari hal konyol, perbedaan kepribadian, dan miss communication! CINTA antara saudara, teman..jauh lebih berharga dari apapun!

Dan, aku pun sangat bangga dengan koko, karena koko dengan kerendahan hati…bisa menangis tanpa malu dan gengsi di depan kami (3 cewe yg lemah ini)..pada saat itu pun, hati ku luluh, dan semua kekecewaan yg pernah ada…pun HILANG! Aku menyadari, kalo seorang lelaki dewasa, bisa mencucurkan air mata, bisa menjadi paling lemah di depan kami, mengalahkan ego dan harga dirinya untuk menunjukan sisi lemahnya, sungguh itu menunjukan betapa berharganya kami buat dia! Betapa berharga sang adik untuk kokonya.
When love takes you home and says you belong here, the loneliness ends and a new life begins
*when love says again that you got home, you belong to your brother and your sister..the life busyness that brings loneliness, ends! And you will remember at the first place that somebody loves you, and you can be whoever and do whatever you want!*

Aku menyadari, saat2 dmana aku kecewa kepada cici-koko, yang actually juga sangat merindukan mereka (dengan gengsi luar biasa, gak mau nunjukin bahkan balik bĂȘte!!!!) sebenernya saat itu juga mereka pun merindukan aku (sama sekali ini bukan ge-er!!)…. Karena pada saat kami mengesampingkan semua scars yg ada dan taroh KASIH in front of us…saat itu juga nothing else matters!
And somewhere while you’re sleeping , someone else is dreaming too, counting down the days until they hold you close and say I love you. And like the rain that falls into the sea, in a moment what has been is lost in what will be.
Mgkn day dreaming, aku merindukan masa2 dudul ketika kami kecil, saat itu juga mereka lagi day dreaming.. tuk kembali mengulang masa2 indah, menjadi diri mereka yg terlemah.. dan tau kalo we can count on each other.

I really thank Him for giving them in my life and to bring love in our lives.
Di dunia saat ini dimana kasih menjadi hal yang langka, dan kasih hanya seperti sejarah..suatu yg pernah kita miliki, namun tidak lagi,
marilah kita kesampingkan segala kekecewaan, gengsi .. dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan. Kolose 3:14
Dan jangan biarkan kesibukan kita dengan diri kita sendiri, dengan pekerjaan, teman atau aktivitas lain membuat kita melupakan hal dasar yg Tuhan anugrahkan untuk setiap kita, KELUARGA.
They are waiting for us to hold 'em close and say "i love you, you belong to me"

Thursday, July 15, 2010

a legacy of love

April 8th 2010

Tadinya, saya tidak rencana untuk share tentang buku ini. Selama 3 hari belakangan ini, saya baca buku “Warisan Cinta Kasih” – A Legacy of Love- yang ditulis oleh Ruth Graham McIntyre yg isinya tentang hal yang dia pelajari dari Ibunya, Ruth Graham. Buku ini tipis, hanya 130an halaman, itupun sudah termasuk beberapa foto keluarga mereka, hehe..

Karena itu bukan buku saya, saya gak bisa mencoret2 buku itu or stabilo-in, seperti yang biasa saya lakukan ke buku saya sendiri, akhirnya saya hanya mencatat beberapa bagian yang saya suka. Saking sukanya, saya membaca catatan saya berulang kali, dan semakin saya baca-semakin saya suka, semakin saya suka - semakin saya tidak bisa menahan diri untuk membagikannya ke orang lain.

Ini beberapa yang saya catat:
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Ibu melakukan apa yang dia ajarkan kepada kami : Dia menghitung saat2 yang menyenangkan, dan dia berupaya keras memberikan contoh cara berpikir yang membangun dan positif bagi aku dan saudara2ku.

Ibu mempunyai kesanggupan yang luar biasa mengubah situasi apapun menjadi kesempatan untuk bercanda.

Di sepanjang hidup kami, Ibu telah meringankan beban kami ketika menghadapi kekecewaan yang paling besar.

“Bersyukurlah atas semua yang kita terima dan tidak menyesali apa yang tidak bisa kita raih.” –Ruth Graham –

Namun meskipun dia adalah seorang periang, Ibu sangat memahami kesedihan, keburukan dan penderitaan dalam kehidupan. Dia menerima kenyataan itu; dia tidak menutupi2 kesedihan atau mencoba untuk mengabaikannya. Sifatnya yang susah ditebak seimbang dengan rasa belas kasihan dan kepekaan. Kedua hal itulah yang dia tunjukan dengan begitu berlimpah kepadaku ketika aku mengalami kehilangan dan sakit hati. Bahkan, pemahaman Ibu akan penderitaan mungkin adalah hasil dari KEDALAMAN SUKACITAnya. Dia dapat menghitung saat2 yang menyenangkan karena dia sudah begitu dekat dengan beberapa peristiwa kelam sejak usianya masih sangat muda.

Kunci untuk menghitung saat2 menyenangkan : memahami bahwa yang membuat saat2 itu menyenangkan bukanlah tidak adanya saat2 yang sulit – yang kita sebut masa2 suram- melainkan karena kehadiran terang Tuhan.

Melalui pengalamanku jauh dari rumah, hubunganku dengan Yesus akan menjadi lebih nyata bagiku, dan Alkitab akan menjadi bagdian yang lebih penting dalam hidupku. “aku mengetahui itu dengan melihat pengalamanku,” tulis Ibu, “saat2 tersulit dalam hidupku telah menjadi saat2 dmana kerohanianku paling produktif.”

“Cukup katakan saja kepada Tuhan, 'aku seutuhnya adalah milikMu. Ambillah waktu ini.. dan pakailah aku disini menjadi saksi yang bercahaya bagi Kristus'. Serahkanlah hidupmu, hakmu akan kebahagiaan, hal2 pribadi yang lebih kau sukai, dsb. Dan, terimalah setiap hari, setiap teman, setiap tugas, setiap kebahagiaan, jika hal itu datang. Dan, terimalah semua itu sebagai pemberian khusus dari Dia- suatu kesempatan untuk belajar, untuk melayani Dia.” -Ruth Graham-

“Tersenyumlah ketika kau rasanya ingin menangis. Kau akan terkejut mengetahui betapa banyaknya orang yang sebetulnya ingin menangis spt kau juga. Dunia ini penuh dengan orang2 yang sakit hati.”- Ruth Graham –

Untuk menghargai buku jurnalnya, dia tidak menulis apapun yang dia pikir akan mempermalukan dan melukai orang lain. Aku menduga Ibu mengerti bahwa jurnal2nya tidak hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk generasi berikutnya. Artinya, bahkan tulisannya pun tidak bisa menjadi sepenuhnya saluran yang aman untuk menuangkan emosinya yang terdalam. ..kehidupan doa Ibulah saluran murni bagi pemikiran2 dan perasaannya yang paling pribadi.

Jika kita dapat mempertahankan sukacita di dalam Tuhan, maka kita dapat bertahan selama masa-masa sulit. Mungkin ini satu bagian dari warisan yang telah diturunkan Ibu kepadaku : kemampuan untuk memilih bersukacita apa pun situasinya, dan bertahan pada sukacita itu ketika badai datang.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Buku ini membawa inspirasi yang banyak buat saya. Dari chapter pertama saya sudah banyak belajar, bagaimana seorang Ruth Graham yang selalu memandang hidupnya dengan sukacita. Seorang yang suka bercanda dan melucu, mencairkan suasana dan membawa sukacita dalam hidup orang lain.

Saya bisa melihat betapa tugas menjadi seorang istri dan ibu adalah tugas yang sangat mulia, tugas yang berat, dan tugas yang sangat memerlukan komitmen dan konsistensi. Seorang Ruth Graham secara konsisten dan setia menulis surat kepada anak2nya yang berada jauh dari dia, untuk meng-encourage anak2nya, mengajar mereka dengan kebenaran firman Tuhan untuk bergantung sepenuhnya pada Tuhan. Walau di buku ini tidak diceritakan perjuangan Ruth Graham mensupport pelayananan Billy Graham yang luar biasa sibuk dan sering absen di rumahnya, tapi saya tetap bisa merasakan pengorbanan dan pengabdiannya.

Ruth Graham mempunyai meja khusus dimana Alkitab dan buku-nya selalu terbuka. Dia tidak pernah berhenti belajar dan menggali kebenaran firman Tuhan. Dan dia tidak berhenti disana, dia selalu membagikan apa yg dipelajari kepada anak2nya dan orang di sekelilingnya, baik dari Firman Tuhan yg dia renungkan, juga dari hal lain yg Tuhan ajarkan kepada dia.

Ruth Graham juga konsisten mencatat hal2 dalam hidupnya di jurnal pribadinya, dan kecintaan akan menulis dimulai dari sana. Dari membaca, dan menulis jurnal. Dia juga menulis puisi.

Seorang Ruth Graham memberi gambaran ttg seorang Proverbs 31 lady! Dan saya bersyukur mengetahui lagi, bahwa Proverbs 31 lady itu sungguh seorang yang nyata.

Walau Ruth Graham punya pembantu di rumahnya, dia tetap adalah seorang ibu rumah tangga yang mengatur rumah tangganya dengan kreatif, dia mengurus anak2nya dengan disiplin dan cinta kasih, dia tahu kapan harus berkata ya - kapan harus berkata tidak kepada mereka, dia juga memberkati society-nya dengan apa yg dia miliki, dia pencipta rumah yang telaten, dia menghargai barang2 antik dan mampu menyulap menjadi barang yg berharga, dia menempatkan keluarganya sebagai prioritas utama. Dia merawat dirinya sendiri. Dia tidak pernah mengabaikan dirinya. Dia tidak menggunakan keterbatasan fisiknya sebagai alasan untuk tidak rapi. Bahkan sampai di usia senja pun, dia masi dress-up!

Dan yang pasti, dia seorang yang sungguh2 mencintai Tuhan, mencintai Firman Tuhan, dan dia seorang yang bertekun berdoa! Sampai masa akhir hidupnya, dia masi berdoa dengan berlutut-walau itu adalah hal yg sangat sulit dilakukan oleh seorang “nenek” yg sudah sangat tua, dia membaca firman Tuhan dengan kaca pembesar, dan dia masi menghafal ayat Firman Tuhan yang diketik oleh sekretaris-nya dengan cetakan yg sangat besar.

Saya jadi berpikir, kalau suatu saat kisah hidup saya akan diceritakan, apakah legacy yang akan saya tinggalkan?!

Fear not tomorrow, God is already there.
ini adalah quote yg Ruth Graham letakkan di meja membacanya, dan dia menulis buku dengan judul ini juga. Yup, ini adalah daftar buku selanjutnya yg akan saya cari dan saya baca, ditambah buku biografi-nya “Ruth: A Portrait” hehe, membaca ttg legacy yg ia tinggalkan membuat saya ingin belajar lebih banyak ttg hidupnya.

good-bye broken relationships!

(from my fb notes, March 25th 2010)

On this morning daily talk with my mom, she said something about how my brother felt toward me lately. (I could feel that my mom said it really gently and wisely, tried not to offend me. )
My brother mentioned (to my mom, of course), that this super talkative sister has been really quite and not talking much to him lately. He wondered why, and had an impression that I didn't appreciate him and showed him no respect.

At that moment, my mind traveled around...looked back and thought..
It wasn't that I didn't appreciate him, of course! But, I had to admit that I was pretty disappointed of him for some reasons, that made me acting like a weirdo.
( He is such a caring and lovely brother, btw, very helpful and loves me so much .. !!)

~ I am a kind of person who avoids problems, never talks with the person. I always think that talking about the problems ain't useful, people won't change.. bla bla... I always try to keep the problems inside me, and just let them go. But, sometimes, u know, they can't just go.. we need to talk about them.. (I am still working on it..I realized it is not healthy, and not a right way to solve problems). ~

On my way to work, I kept thinking about what my mom said. No wonder my brother felt that way. I knew I was wrong, but I didn't know what to do about this. I was hopeless. I was hoping to run into any bookstores to find any books about broken relationship . Why broken relationship? Yeah.. coz I realized this kind of me will lead my relationship with anyone into it one day. I can't just be silent when there are problems with my beloved ones, it won't help, in fact, it ruins the relationship. I need to restore it. I realized that I need some helps to deal with disappointment. I won't let any disappointment to break my precious relationship with my beloved ones. I need to learn how to actually say my feeling and my disappointment gently and wisely, I don't need to keep them inside. It doesn't do any good. I NEED TO WORK THIS OUT~!

I suddenly forgot about everything by the time I arrived at my office (my bad >.<) ...
an hour.. 2...3...4...5...10 hours later...
I received my daily devotional from Proverbs 31 Ministries.. and the title was "Tough Relationships" , suddenly all my thoughts about my brother came all over again..

Lysa TerKeust wrote this,
Do you ever feel like relationships are hard to navigate sometimes? Are you in the midst of trying to figure out a situation that's complicated, messy and unpredictable? I nodded my head : I really DO!!
Sometimes I try so hard to figure out just the right words to say and talk through a situation. While talking is good, sometimes the conversations start running in a circle and there aren't any productive words left to say. I nodded once again : that's so true!!!

She suggested,

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Spending some time getting quiet can really be the best remedy for tangled situations. Taking a step back from all the emotion, frustration , and exhaustion to sit quietly with Jesus will do more to untangle a mess than anything else I've ever found.

Here are five beautiful things that can happen in the quiet:
1. In the quiet, we can feel safe enough to humble ourselves.
In the heat of a mess, the last thing I want to do is get humble. I want to get loud and prove my point. I've learned I have to step out of the battle and humbly ask God to speak truth to my heart for things to start to make sense. Never have I had a relationship issue where I didn't contribute at least something to the problem. Usually, I can only see this something in the quiet.
1 Peter 5:6, "Humble yourselves, therefore, under God's mighty hand..." (NIV)

2. In the quiet, God will lift us up to a more rational place.
When we are in the heat of a tangled mess, crazy emotions drag us down into a pit of hopelessness. The only way out of the pit is to make the choice to stop digging deeper and turn to God for a solution.
1 Peter 5:6 continued, "...that he may lift you up in due time." (NIV)

3. In the quiet, anxiety gives way to progress.
We can pour our anxious hearts out to Jesus who loves us right where we are, how we are. And because His love comes without judgment, we can feel safe enough to humbly admit we need Jesus to work on us. Trying to fix another person will only add to my anxiety. Letting Jesus work on me is where real progress can happen.
1 Peter 5:7, "Cast all your anxiety on him because he cares for you." (NIV)

4. In the quiet, we see our real enemy isn't the person with whom we're in conflict.
This person with whom we're in this tangled mess feels like the enemy. They might even look like the enemy. But the truth is, they aren't the real culprit here. Satan's influence on both me and the person offending me is the real culprit. I can't realize this in the heat of the moment. But in the quiet, I become alert and can gain a st rategy for acting and reacting in a more self-controlled manner.
1 Peter 5:8-9a, "Be self-controlled and alert. Your enemy the devil prowls around like a roaring lion looking for someone to devour. Resist him, standing firm in the faith..." (NIV)

5. In the quiet, I can rest assured God will use this conflict for good- no matter how it turns out.
If I make the effort to handle this conflict well, I can be freed from the pressure to make everything turn out rosy. Sometimes relationships grow stronger through conflict. But other times relationships end. Because I can't control the other person, I must keep focusing on the good God is working out in me through this and leave the outcome with Him.
1 Peter 5:10-11, "And the God of all grace, who called you to his eternal glory in Christ, after you have suffered a little while, will himself restore you and make you strong, firm, and steadfast. To him be the power for ever and ever. Amen." (NIV)

In the end , this entire struggle can be used by God to make me stronger and more capable in my relationships. If I am humble enough to receive from Him in the quiet what He wants to teach me through this, I can rest assured with whatever the outcome is.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Aha!!!
I contributed problems to the problems.. it's not that my brother always disappoints me - i just don't give him any chances. And my weird - not talking to him - acting surely made him clueless about what's going on (my fault!), it led into bigger problems and misunderstandings.
It's not my brother I am dealing with, but the sin inside me and him.
I won't try to change him, but I will keep praying for him that God works in him and ME, of course!

Woow...so, I guess tomorrow morning talk with mom will be :
"Ma, I know why Koko felt that way! God intervened, I know what to do! I won't let my silly disappointment ruin this precious relationship. The truth is I am grateful for having him in my life. I really am!!! "

i am glad my brother doesn't have facebook and won't read this. please don't tell him ;p