Showing posts with label break-up. Show all posts
Showing posts with label break-up. Show all posts

Friday, April 8, 2011

when God brings back my past

April 6th, 2011


Are u familiar with “I hope he is my first and my last”, girls? I believe most of us ever had that thought! At least, I did!

Krn, tentu-nya pada umumnya, ketika kita commit tuk menjalani suatu hubungan, kita berharap kalo the relationship will last.. *I am talking about serious relationship * I am pretty sure, kita ga ada rencana putus!


But, the thing is tidak semua orang berkesempatan menikah dgn her first boyfriend.

Tidak semua orang berkesempatan mengetahui (dan mengerti) sejak dia kecil – ketika apa yg namanya “cinta” sudah mulai menaburkan benihnya di hati – bahwa pacaran itu untuk something serious – bukan hanya sekedar “teman saya sudah punya pacar, saya juga harus!” – or - bukan karena “kalo saya tidak pacaran, tar dipikir saya tidak laku, so lebih baik saya terima siapapun yg nembak saya” – atau - “masa saya harus sendirian pas attend sweet 17th party or prom nite?” – ataupun – karena “kata orang, hidup hanya sekali, jadi explore lah selagi kamu bisa, toh ga ada ruginya pacaran”.

Tidak semua orang berkesempatan diajarkan ataupun mendengar pengalaman pahit dari orang yg lebih tua bahwa “pacaran hanya dengan fondasi suka sama suka (baca = cinta sejati) itu tetap ada kesempatan putus” … dan tidak semua orang, for sure, mengetahui dari awal bahwa yg dibilang “lebih baik sakit gigi daripada sakit hati” itu adalah FAKTA!


Ya, beberapa orang, atau mungkin sebagian besar orang menikah dengan pacar-nya yg kesekian.

*Untuk-ku pribadi tentunya, I hope he is my second and my last. *


Bagiku, “berkesempatan” saying “he was my first and certainly not my last” adalah masa2 pergumulan dan kehancuran terhebat *sejauh ini* setelah kematian my grannie.


Seminggu belakangan ini, karena satu hal, membuat pikiranku cukup kacau ttg my relationship skrg *dan actually, membuat hatiku cukup sakit*, not being able to share my feelings with anyone,

(“Many times I have been forced to my knees, realizing there was no other place to go”. –Abraham Lincoln-)

aku menuangkan hatiku dan menceritakan semuanya ke Tuhan – dari yg tidak tau apa2 *mengapa, apa dan bagaimana”, pelan-pelan dia bukakan “what’s actually going on with me?”

it’s not that my relationship was in trouble, tapi justru karena my relationship skrg is such a blessing, and I thank about it everyday-lah, aku jadi "kacau".


Then, aku realized, yg membuat-ku luar biasa kacau, adalah karena aku takut gagal! Aku takut kalo segala sesuatu yg indah harus berakhir dst… PARNO abiz :$ aku yang “huhu, mengapa harus ada yg namanya kegagalan di masa lalu? Kalo harus gagal, mengapa aku harus pacaran at the first place“

I felt helpless, I shouted… “I NEED HELP!!”


And what amazing God He is, saat itu juga, aku buka “My Utmost for His Highest”, and u wouldn’t believe what’s written there……

Never be afraid when God brings back your past. Let your memory have its way with you. It is a minister of God bringing its rebuke and sorrow to you. God will turn what might have been into a wonderful lesson of growth for the future.

-----

Seketika itu juga, badaiku Dia tenangkan.. Dia, Allah yg menjawab kegalauan hatiku when I needed it the most – Dia reminded me once again, "everything is under My control, Eyn!"


Dear, girls, of course, “sepertinya” semua akan lebih indah – bila tidak pernah ada yg namanya hancur hati karena putus cinta, namun bukan berarti hidup kita akan hancur berantakan, dan kita tidak akan punya next relationship yg jauh lebih indah.

*aku bilang “sepertinya”, karena aku tidak lagi mengerti apa itu rasanya kalo aku tidak pernah mengalami patah hati, yg ku rasakan saat ini adalah Tuhan sungguh bekerja luar biasa sepanjang hidupku – walau aku tidak berkesempatan to have my first boyfriend to be my last. *


Mungkin saja, seandainya saat itu (13 tahun yang lalu), aku tidak membiarkan perasaan hati bergejolak menguasai pikiranku *kalo P. Tong bilang – pacaran masa remaja adalah pacaran paling murni, karena mereka hanya lihat cinta, bukan karir, bukan kedudukan, bukan materi. Dan aku meng-AMIN-i hal itu* -- seandainya saat itu, aku bisa konsul dulu ke hamba Tuhan – or seandainya saat itu, aku taat ke mama “masi kecil, jangan pacaran dulu!” – mungkin aku tidak perlu mengalami hancur hati!


BUT GOD, Dia Allah yang bekerja dalam segala sesuatu * baik dalam kesalahanku * untuk mendatangkan kebaikan bagiku.(Roma 8:28)

I am not suggesting you to “kalo gitu, coba aja, pacaran lah – toh kalo salah, Tuhan bekerja kok!!!” NO!!!!

yg aku mau katakan adalah, walaupun kita gagal – selalu ada yg Tuhan mampu kerjakan tuk mendatangkan kebaikan bagi kita.


Yes, ada kesalahan, ada konsekuensi, ada sakit parah~~! Tapi ketika kita mau bertekuk lutut – menyerah di hadapan Tuhan, Dia akan mengganti tangis kita menjadi sukacita besar.


Kegagalanku membuatku menyadari – bahwa cinta yg murni sekalipun tidak cukup untuk menjaga suatu relationship, hanya Allah-lah yg mampu. Ya, I did put my confidence in my love, not in Him.


Pengalaman ku berpacaran masa remaja, membuatku mampu bilang ke adik2ku di remaja …”mengapa sebaiknya tidak pacaran saat remaja, bukan karena cici jago secara teori, tapi karena cici pernah praktek secara langsung dan cici harus bayar mahal.”


Hancur-nya hatiku membuatku melihat mujizat Tuhan yg luar biasa – dari sebuah hati yg sepertinya tidak ada harapan untuk pulih, menjadi sebuah hati baru yg mampu mengasihi kembali. I said it again, for me, it’s a miracle.


Aku experienced setiap kata dari lagu “Sentuh Hatiku” *lagu2 di awal putus cinta*

Betapa ku mencintai segala yg tlah terjadi, tak pernah sendiri jalani hidup ini selalu menyertai.

Betapa ku menyadari, di dalam hidupku ini, Kau selalu memberi rancangan yg terbaik oleh karena kasih.

Bapa, sentuh hatiku, ubah hidupku menjadi yg baru, bagai emas yg murni Kau membentuk bejana hatiku

Bapa, ajar ku mengerti semua kasih yg selalu memberi, bagai air mengalir, yg tiada pernah berhenti.


Dan, kesempatan ku menjadi single lagi – adalah masa2 Tuhan menyatakan kembali nilai dirku di hadapanNya, siapa aku, dan apa yg Dia mau kerjakan dalam hidupku. *nah, ini juga kenapa, adik2ku sayang, kenapa cici anjurkan “jgn pacaran dulu skrg” – krn kalian butuh waktu tuk kenal dirimu …. * dan really, aku sangat bersyukur akan hal ini.


So, dear girls…..dimanapun posisi mu saat ini…

Entah kamu masi mampu berharap that your guy would be your first and last… bersyukurlah akan that privilege, ikuti waktu Tuhan karena saat ini adalah redeeming time, waktu yg tidak akan pernah kembali.


Atau…

Kamu baru saja mengucapkan “selamat jalan cita2ku” – ijinkan Tuhan masuk dalam hati-mu dan meng-operasi bagian terintim dalam hidup mu. Don’t let other man to fix your heart, it is His!

Here’s why = hanya Tuhan yg mampu mengobati hati kita, karena Dia lah yg created it. AND, you want to love your next guy with hatimu yg utuh – bukan dengan hatimu yg hancur. Kalo Justin Bieber bilang “I just need somebody to love!” yeah .. we need somebody to love, TAPI, dgn hati yg sudah mengampuni – dgn hati yg sudah dipulihkan – dgn hati yg siap tuk mengasihi dgn kasih yg murni.

It took me years ..haha (well, waktu semua orang tidak sama). Awal2, aku tutup hatiku – I let Him to operate it, and pada saat it’s ready – aku ikut maunya Dia – dan aku merasakan lagi indahnya mengasihi seperti cinta pertama…

(bahkan dengan lebih indah, karena hatiku semakin terasah to memancarkan kasih yg lebih murni *dan Allah tidak pernah berhenti bekerja, I constantly pray to Him to purify my heart so I could love unselfishly* )

Lupakan yg dunia bilang "satu2 caranya tuk melupakan mantan pacar adalah dengan mendapat pacar baru" -- itu berarti, kita membawa luka ke dalam suatu hubungan yg baru. You don't want that!

Really, girls, Dia mampu melakukan miracle dalam hati kita!! He is the Creator! And, ur man (ur future husband) deserves hati kita yg utuh dan yg sudah dipulihkan. It’s not his job, once again I would say, to fix your heart. Serahkan kepada ahlinya, the Creator!


Atau…

Kamu (seperti aku) sedang tahap mendoakan cowo kedua-mu, or ketiga, or seterusnya to be your last! Jadikan kegagalan / kesalahan / pengalaman kita to menjadi sthing really wonderful for our future. Don’t be afraid and ga perlu pula menyesali “kenapa aku bodoh dulu? Kenapa aku salah dulu?” – dan - marilah, ajarilah adik2 kita kegagalan / kesalahan / pengalaman kita. Karena, really, there are reasons mengapa kita harus mengalami itu semua, buat ku, salah satunya – supaya aku bisa share things kepada adik2ku yg kukasihi – dan nanti kelak ke anak2ku.


DAN …

Kalau kamu adalah anak2 sekolah minggu cici……………… Cerita2 ke cici ;) ayuk!


<3 All by His grace <3


'til He completes...

April 2nd, 2011


Beberapa hari yg lalu, I asked my friend how she was - and she replied "I am much better, Lyn, and spt yg lu doain ke gue - Tuhan will continue the good work within me yg He has started at the first place. Thanks, Lyn!"

Yup, aku sering sekali quote ayat ini:

"And I am certain that God, who began the good work within you, will continue His work until it is finally finished on the day when Christ Jesus returns." Philippians 1:6 ... ketika aku mendoakan orang lain - or memimpin doa bersama2, karena ayat ini juga yg berulang kali aku doakan ketika hatiku mulai goyah di tengah2 perjalananku *dalam banyak area*


Then, aku berpikir ... "Wih bener yah, ayat ini emang dahsyat !! Asik bener emang krn Tuhan ga akan stop sampe kerjaan dalam hidupku tuntas! Bisa tenang bgt deh! :D"


lalu aku mulai melihat2 kamar2 dalam hidupku "is it really true, semuanya baik2 saja? does God really work in my life?"

- pekerjaan - family - finances - relationships - ministries - dreams and so on -

semakin aku merenung, kalo hatiku ibaratnya bunga yg sedang mekar -- tiba2 layu.

Boro2 semuanya baik2 saja, yg ada aku struggle everyday *begitu pikirku* keadaanku tidak baik! >.<


Dan suddenly aku realized at that moment, seringkali keadaan *yg menurutku* tidak baik membuatku lupa pada satu hal yang tidak pernah berubah, bahwa ALLAH ITU BAIK!

dan betapa baiknya Allahku, saat itu juga - lagu di mobilku yg berputar adalah...

Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan itu.

Rasakan dan nikmati, kasih setia Tuhan.

Syukur bagiMu Tuhan, segalah hormat bagiMu Tuhan.

Allah yang mengasihiku - Allah yang memeliharaku selamanya.

Ketika aku mampu mengecap – melihat – merasakan – menikmati kebaikan Tuhan yg tidak pernah berubah, itulah ketika aku melihat situasiku dari kacamataNya.

Aku menyadari, bagaimana seringkali situasi membuatku meragukan kebaikanNya dan pekerjaanNya dalam hidupku.

(itulah gunanya aku hafal ay Filipi 1:6.. haha.. jadi ketika ragu2 lagi, aku terus diingatkan akan kebenaran firmanNya :$)

God cares more about my character than He does my comfort. And saat2 tidak indah *menurutku* adalah saat pembentukan yg sebenarnya adalah indah.

Dia memulai pekerjaan yang baik dalam diriku – yaitu, diriku sendiri – dan Dia akan mengakhirinya – sampai aku serupa dengan Dia.


Putus dengan pacar - adalah hal yg mnrt siapapun adalah disaster - tapi buatku, itu adalah bagian Tuhan membentuk hatiku dengan luar biasa hebatnya. (sekarang sih dah bisa ngomong gini.. haha... dulu aja nangis2 bombay - sampe sakit2an)

Bekerja banting tulang (dan lemak) di negeri penjajah demi sesuap nasi (dan segoncreng roti, eskrim, snacks...tiket jakarta-jepang) - mgkn adalah hal yg cukup dkasihani - tapi buatku, itu bagian Tuhan mempersiapkanku tuk tanggung jawab yg lebih besar. (dulu aja mikir...."mengapa saya harus bangun jam 5 dan pulang jam 10 malam buat kerjaaaaa??!? mengapa saya harus nyapuuuuu - cuci piring - dimarahin orjep2? enakan di indoooooo)


Dan one thing yg Tuhan ingatkan aku hari ini adalah pekerjaan Tuhan di setiap orang tidak sama.

Kemajuan teknologi (ok, i am talking about fb!) membuat kita dengan mudah tau apa yg terjadi dgn kehidupan orang lain.. padahal (mgkn) mostly hanya good parts of their lives yg people show on their facebooks ..

Aku bukan berarti bilang STOP CHECKING ON OTHERS' FB!! NO NO!

Tetapi jangan jadikan kondisi orang lain sebagai tolak ukur!

Karena:

1. We never really know how people struggle inside.

2. Tuhan bekerja dengan cara yg berbeda dalam diri setiap orang – oh Tuhan itu begitu unik dan creative :D


Bukan berarti, keadaan kita lebih buruk *baca=bodoh* dibanding teman kita, yg dulu rankingnya di bawah kita, sekarang dah jadi professor or dokter bedah syaraf (hihi, saya ngefans sama si Derek Shepherd - Grey's Anatomy soalnya) * karena facebook bilang!*

Or "oh no mantan pacar udah kawin, sementara saya masi jomblo!! >.<"

Atau mengganggap teman kita lebih sukses karena kerja dari terbit matahari sampai pada masuknya sambil mengelilingi bumi juga, sedangkan kerjaan kita gini2 aja (tenggo - duduk aja di kantor >.<)

(….ok, I’ll stop rite here, coz to be honest with you, I am not really good at this! Haha)


My point is, sekali lagi, He works differently dalam setiap kita …

Buatku pribadi, membandingkan diriku sendiri (saat ini) dengan diriku sendiri (dulu) sangat lebih membantu daripada membandingkan diriku sendiri dengan orang lain.

*of course ga ada salahnya, belajar dari orang lain dan tidak puas dengan diri sendiri … hanya, jangan sampai itu membuat kita feel incomplete or distressed by our shortcomings. Keep learning from others! ^^


Refleksi diri, membuatku mengingat kembali kebaikan Tuhan (yg sering kali susah kita rasakan ketika keadaan sedang tidak baik)– dan menyadarkanku bahwa semua yg kucapai sampai saat ini adalah anugrahNya, dan bukti pekerjaanNya yg nyata dalam hidupku. Dan bagiku, itu adalah kekuatan tuk melangkah ke depan.

Kita mungkin tidak secemerlang – sesukses – sekaya orang lain - or relationship kita tidak semulus/seindah orang lain, namun pekerjaanNya tidak terbatas pada bagaimana diri kita dibanding dengan orang lain. Tapi kepada bagaimana diri kita disempurnakan setiap hari 'tuk menjadi sesuai rancanganNya semula (apapun itu yg sudah Tuhan prepared buat kita - yang unik dan berbeda dari orang lain).


Aku berharap kita semua bisa seperti Paulus .... saying that there has never been (or kalo dulu pernah) -- : from now on, there will never be the slightest doubt in my mind that the God who started this great work in me would keep at it and bring it to a flourishing finish on the very day Christ Jesus appears. (the message)

taken or take for granted?

January 26th, 2011


Kemarin, aku ada ngobrol sama sepasang temanku (mereka berpacaran). Si cewe cerita bgmana dia bereaksi ketika mereka lagi berantem.

"Dulu2 … gue pasti diemin dulu dia! Kalo dtanya, 'kamu kenapa?' …gue jawab 'tebak aja sendiri'.. dan yg ada cowo gue malah – ninggalin dan maen game! Cape kan?...

Lama2, setiap x dia nanya gue kenapa, tanpa gengsi2, gue langsung jawab … 'gue kesel…soalnya bla bla bla…' eh tapi respon cowo gue cuma'‘ooh ok, berarti gini gini yah'…. huhuhu..padahal kan mau dimanjain dan disayang2 kan....?

Akirnya sekarang …. Kalo lagi kesel…gue diemin aja dia dulu sehari sampe puas .. supaya bisa dibae2in dulu…"

Cowonya nyeletuk …"kenapa kamu gitu skrg?.............. supaya ga di take for granted yah?”

*and we all laughed*


Aku ga banyak komentar kmrn, karena aku ngerti banget - baik di pihak cowonya - apalagi di sisi cewenya. Aku ga suka berantem (duh, siapa yg suka?! ) dan buatku ngambek itu ga enak, walaupun harus menurunkan gengsi sampe serendah2nya *padahal gengsi itu benernya ego sendiri..haha* , aku akan memilih 'tuk jawab immediately "aku sedih karena ini ..." *walaupun most of the time, aku tetep nunggu dtanyain dulu "kamu kenapa?" haha!


eniweeiii..

tapi aku truly understand, kebutuhan 'tuk di-touch lebih dalam emotionally, 'tuk merasakan bahwa he actually cares about what's going on with me *women's first need = to be loved.. padahal kan, cara orang show their love beda2 yah, kita ga bisa expect to be loved in certain ways, galz!!*


Nah, buatku yang sangat menarik dari conversation mereka kmrn adalah, respon "supaya ga di take for granted" ...

*kalo kata dictionary – artinya to give little attention to or to underestimate the value of or to fail to appreciate*


Aku jadi reflect ke diriku sendiri.. seberapa sering aku pake that phrase.. seberapa sering aku suka with-hold showing my love and care krn worry "ah.. tar di take for granted".. aku juga sering kecewa karena berasa ..."he/she took my kindness for granted"... bahkan ketika dtanya the reason why I broke up with my ex, I always answer "to make a long story short, he took me for granted" ...............

Namun lama kelamaan, by His grace, aku realized..itu semua karena kasih yg kumiliki bercela - egois - expecting sthing in return - sangat jauuuuh dari standard kasih Kristus!!!

"tapi kita kan manusiaaa biasaaaa, lyn"

SETUJU!!


Elisabeth Elliot di The Mark of a Man bilang gini ... *yg membuatku ... "Tuhan... betapa malunya eyynnnnn"*

To aim at loving instead of at being loved requires sacrifice. Love reaches out, willing to be turned down or inconvenienced, expecting no personal reward, waiting only to give.

But that's an impossible standard for a human being's love, you'll say. You're not Everlasting Love - far from it. The unavoidable fact, however, is that this "impossible" standard is the standard. There isn't any other standard we are to measure our love. "...love one another as I have loved you", Jesus said..


Seberapa sering *sebenernya SELALU, adalah kata yg lebih tepat*, aku "mengukur" kasih yg aku berikan ke orang lain dengan kasih yg aku dapat... and.. itulah ketika phrase "i was taken for granted" muncul...padahal standar yg harusnya kumiliki adalah Jesus' love! the "impossible standard" I long to reach!

Have I loved one another as Jesus has loved me? *you don't have to know me well to answer the question, the answer is definitely NO!*


Kemarin malam adalah puncak PMS ku di bulan ini *aku bukan tipe marah2 sih, tapi selalu geje emosi-nya.. bawaannya mau nangis dan laaaapppaaar* dan kemarin, aku super uring2an... "kecewa kecewa kecewa!!!" dgn bbrp temanku *for silly reasons* I actually heard a little voice from Heaven.."Eyn, why should be disappointed? Love 'em unselfishly!"

"Ga ah Tuhan... eyn lagi pms! Pokonya kesel!"

Then, sebelum aku tertidur pulas dan setelah aku bangun dari tidur nyenyak ku, satu hal yg terngiang2 dalam pikiranku ... "Kenapa aku harus selalu punya excuses to melakukan dosa?" "Kenapa dengan gampangnya bernegosiasi 'tuk melakukan hal yg aku tau mengecewakan CINTA SEJATI'ku... ?"... dan the phrase came into my head .. Now, I am taking His love for granted!!! :'(

Though none of my friends knew that I was upset, I disobeyed Him - I chose my emotions to rule over me, not His voice. I should've just had rest in Him and listened!


And bible reading'ku hari ini really surprised me *it made the message i had listened from yesterday crystal clear..*

Ephesians 4:30

"And do not bring sorrow to God's Holy Spirit by the way you live. Remember, He has identified you as His own,* guaranteeing that you will be saved on the day of redemption."

*aku pake New Living Translation, then ayat ini membuatku pengen tau versi The Message-nya..... *

"Don't grieve God. Don't break His heart. His Holy Spirit, moving and breathing in you, is the most intimate part of your life, making you fit for himself. Don't take such a gift for granted." *dung deng..literally said*

Take for granted may be still my fave phrase... tapi kali ini, instead of "comparing" my love to others, this phrase mengingatkan ku = not to take His love - His salvation - His gift for granted...


I know, it's way too hard!

But, remember, we were made for more! The "impossible" standard is now our standard.

And, we do have Holy Spirit in us.. and He will show us how to do it, as He showed me yesterday and today (from the "fun talk" with my friends to my bible reading), one way to do it =

making no excuses to sin!

and I believe there will be a lot more as we walk with Him....


Tuesday, November 10, 2009

the precious love letter and love songs

there's many good things happened after i broke up with my ex.
well..though it's been a tough time for me, i feel lonely sometimes too even til now.
but it made me really having Him only in my life. and i was reminded about how i need Him in my life.
that having Him means i have everything else in this world.
this "no boyfriend" period really taught me how to see myself as someone's precious in His eyes, to really dig what i have within, what's good and bad about me.
to run after Him, most all the time in my life.
and to make me realize and really2 know.. what kind of husband i want to have for my future.. though ... again, i know He knows the best for me, more than i know. but pretty much, it helps me to eliminate possibilities and chances.
i really thank God for it... really!
i really could feel, that Bible is my only love letter rite now, and worship songs are really my love songs.
could feel that i am so in love with Him .. Him, who won't disappoint me no matter what. who is always there for me. who loves me unconditionally. more importantly, Him whom I can put my hope in.
love gives me joy. hope gives me courageous. faith makes me feel them.
hmmm .. how i love Him ..