Sunday, July 18, 2010

dokter gigi vs dokter mata, + 2 dokter lainnya

May 15th 2010

Iklan pepsodent saat kecil dulu, yg selalu kuingat:
Aku gigi, mulut rumahku
Agar sehat dan kuat, aku harus disikat setiap hari (checked)
Sehabis makan dan sebelum tidur dengan pasta gigi ber-flouride (checked)
Makan makanan bergizi (hmmm… not really lah ini)
Dan setiap 6 bulan sekali, periksakan gigi ke dokter gigi (gak bangeeeeeeeeet!)

Seingatku, terakir ke dokter gigi adalah 4 taon yg lalu .. (maap ya, para dokter gigi..)
Alasannya, aku takut dan malas tentunya >.< Pengalaman2ku dengan dokter gigiku itu, entah dokter gigi-nya galak, entah hobi ngobrol - ketika dia membiarkan mulutku terbuka lebar, si dokter asik ngobrol dengan perawat dan membiarkan mulutku ini terlantar. (Padahal rahang-ku cukup lemah, gampang sekali sakit..kalo makan dan kunyah kelamaan, ngomong kelamaan *horeee.. ini sebenernya alarm yg sangat baik buat-ku untuk berhenti makan dan ngomong! :$*) jadi kebayang donk, ketika si dokter ngobrol.. betapa tambah sakitnya ini rahang-ku. Namun, bersyukur untuk syaraf yg Tuhan anugrahkan di tubuhku, mereka sudah demo! Yes, sakit gigi. I had no choice, I had to go! Hari ini, minggu ke 2, aku kembali ke dokter gigi, setelah diberesin dikit mgg lalu. Kali ini..suster-nya yg galak, agak2 bermasalah di bagian pendaftaran, ngomel2. Berusaha berpikir positif, “karena hari ini sabtu kali yah, rame bgt, mgkn aja dia kecapean.” Tapi dalam hati, “ooh, it can’t be good, aduh apa pulang aja yah?”. Yes, aku sangat tidak suka dengan dokter gigi, selalu cari alasan untuk tidak ke dokter gigi! No offense, actually, saya tidak suka dengan semua dokter, not personally of course-tapi profesinya *walaupun aku dikelilingi dengan 3 dokter* aku selalu memilih untuk mengobati diri sendiri daripada ke dokter tiap sakit. Buatku dokter itu, bikin stress! Tapi dengan semangat “Honoring God with my body” (seperti yg aku share di notes kmrn): I have to stay no matter what!!!! Kali ini, aku dapat dokter gigi yg laen.. dan sungguh Beliau sangat baik! She called me by name (padahal baru pertama kali)! haha! “Lyn, kalo ngilu bilang yah.” “Lyn.. begini..lyn begitu..” huaaah, sang dokter baik hati ini mampu membuat-ku berpikir tuk cek ke dokter gigi 6 bulan sekali (padahal sebelumnya pikir, at least setaon sekali deh nih, demi gigi demi deh!) sungguh kemajuan luar biasa! :D Keluar dari ruangan dengan penuh sukacita, terpancar dari senyumanku (ask my mom and my sis!) Masih dengan semangat ”Taking care my Body”..lanjut ke pemeriksaan berikut! MATA! (what a weekend, yeah?) Ini mata juga udah parah lah. Segala tulisan di buku-jalan-papan tulis-komputer-bioskop, adalah samar-samar! “Dokter mata? Siapa takut, should be nice!” Dokter gigi yg kutakuti aja udah jadi favoritku sekarang. Dokter Mata (DM): kenapa? E : Cuma mau periksa mata aja..mungkin minus-nya saya tambah, dok. DM : ok, duduk sini! Selama 15 menit kedepan, sang DM..bolak balik ganti2 itu lensa yg bertengger di mataku.. “jelas mana, ini atau itu,sekarang atau barusan?” E : barusan, dok! Err..ini kayaknya, tapi masi burem, dok, saya gak bisa liat. I was getting really nervous, lebih tegang dari saat2 dokter gigi sebelum2nya. Jadi mikir, “aduh kenapa ini mata, kok bureeeeeem teruusss?” DM lanjut sampai 10 menit berikut, ganti2 lensa dengan tergesa2… dan akirnya dia gave-up. DM : saya gak bisa putusin minus kamu sebelum kamu bisa membedakan mana gelap mana terang, kamu gak konsisten! Looooh? Dalam hati (seriously, u wouldn’t expect me to say anything, setelah DM ngomong dengan begitu galaknya) , “Justru karena saya gak ngerti kenapa mata saya burem terus, saya periksa ke dokter mata, bukan ke optik seperti biasa.” DM : kamu kecapean itu! Udah saya kasi obat aja deh ini, ntar kapan2 balik lagi!!! E : oooh gitu dok? (dengan sangat sedih, dan cukup shocked, karena aku sungguh pengen cepet2 get these eyes thingy done) DM : kerjaan ngapain? Komputer? Terus ngapain aja? E : kerja sih mobile, jarang depan komputer sih dok. Paling2 saya hanya baca… DM : ya udah, istirahat aja!!! Saya gak bisa mutusin minus kamu sekarang, karena kamu gak konsisten! Dinaikin minus-nya salah, diturunin minus-nya salah, dinaikin silinder salah, diturunin silinder salah!!! Loooh kok gitu? Yeeee ngeledek dia…makanya saya ke dokter..saya kan gak ngerti. Ditemani cici (yg adalah salah satu dokter dalam hidupku)keluar ruangan, “Lyn, minggu depan aja kita balik yah”, menuju loket pembayaran mau bayar biaya “diomelin” dokter mata! (di optik, gratis padahal yah?) E : “Noooooo way! Ntar aku ke klinik mata anak2 aja deh ci, lebih sabar dan damai mgkn”. >.< On the way home, di mobil... sungguh aku diam seribu bahasa... mama tau banget ini anak kalo diam berarti kenapa2. "Ya Tuhan,gmana mau honor You nih, susah gini... >.<"..untungnya pas perjalanan menuju rumah sakit, aku lagi mikir2 (hal lainnya)... "kadang2 emang hal yg berharga itu butuh pengorbanan dan usaha yah."( seperti biasa, aku selalu dipersiapkan sebelumnya... ) Jadi..yah sudahlah! "These eyes are precious and they're Yours, ntar deh kapan2 pas lebih tenang, aku urusin lagi, Tuhan, janji!" Calon cici ipar ku (yg juga adalah dokter) bilang gini, "Udah Lyn, tenang aja.. ntar lu masi harus berurusan dengan dokter ahli kandungan pas lu hamil." Cici (the other doctor) , "Iya yaah.. dokter ini galak.. dokter ini juga yah!!" The two doctors laughed out loud! E : whaaaaaaaaaat???? >.<

Tuk para dokter dan para dokter gigi, seriously, I am proud of you all!
Menempuh kuliah yg jauh lebih susah dari yg lainnya. Jadwal tidur yg tidak menentu. Bertemu dengan orang berdarah-darah setiap hari. Berhadapan dengan orang sekarat. Melihat kelahiran dan kematian setiap hari! Oooo, sungguh anugrah Tuhan yang luar biasa, bagi kalian yg terpanggil melayani menjadi dokter. It's an honor!

Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kolose 3:23

Pesan saya dari orang yg awam, yg suka "takut" ke dokter : jangan galak2 yah ;p

No comments:

Post a Comment