Thursday, July 15, 2010

a pleasing aroma

April 1st 2010

Salah satu daftar buku yang akan saya baca bulan April adalah seri tokoh terbesar "Musa" yang ditulis Charles Swindoll. Saya mensyaratkan diri sendiri, sebelum baca buku ini, setidaknya saya harus baca lagi kitab yang ditulis Musa! (Hallloo..kitab taurat! >.<) Pagi ini saya sengaja bangun lebih pagi untuk memulai bulan favorit saya dengan awal yang lebih baik! Melanjutkan bacaan kitab taurat saya, dan sekarang saya mencapai Imamat! As you all know, reading Leviticus really needs a lot of effort (at least, for me!), is much more boring compared to Genesis, even to Exodus! (I am fair enough, huh, not comparing it with Proverbs!) I continued reading from Leviticus 2… membicarakan tata cara persembahan dll. (sungguh pagi ini saya berusaha menahan ngantuk bacanya).. Tapi sesuatu menyentuh saya, disebut beberapa kali .. “it was a pleasing aroma, a special gift presented to the Lord, just as the Lord has commanded them.” verse 8:21 And, you see, 8:36 -> so, Aaron and his sons did everything the Lord had commanded through Moses.
Wow!! *saya langsung seger* Aaron and his sons did all the procedures!!!!!

Actually, ketika baca awal2 Leviticus ini, saya sedikit kayak bisik-bisik ke diri sendiri, walau saya tahu Tuhan denger banget.. “bersyukur nih hidup di jaman sekarang, gak usah repot2 begitu.”

Tapi ketika saya baca.. How Aaron and his sons did everything,
saya berpikir, “wow!”
They knew what God wanted, how He wanted it done, and what attitude it was to be carried out. This can serve as a model for how carefully we ought to obey God. God wants us to be thoroughly holy people, not a rough approximation of the way His followers should be. (further reading from NLT - Life Application Study Bible)

Saya jadi wonder, berapa kali dalam hidup kekristenan saya, saya suka pilih-pilih taatnya.
Ya Tuhan, saya tidak membunuh, saya tidak mencuri.. tapi untuk mengasihi musuh … eeerr..agak2 susah nih Tuhan.
Ya, saya tidak mengucapkan saksi dusta tentang sesamaku, tapi menjaga perkataan agar tidak menyakiti perasaan orang lain.. mustahil deh Tuhan.
“Untung” saya hidup di jaman anugrah, kalo tidak, terbakarlah saya! (Lev 8:35,”if you fail to do this, you will die, for this is what the Lord has commanded.” )

Tapi itu sama sekali bukan seharusnya yang saya pikirkan dan lakukan di jaman anugrah.
Mentolerir dosa-merendahkan standar hidup!! ( dengan excuse rohani, roh memang penurut tapi daging lemah )

Betul!! There is no condemnation for those who belong to Christ Jesus (Romans 8:31)
Tapi mau terus menerus dikuasai sinful nature kah?
Dari buku yang saya baca “What’s so Amazing about Grace”, Philip Yancey bilang gini
“A person who truly loves God will be inclined to please God.”
Yes, itulah cara hidup di jaman anugrah!! Striving day by day to please Him more and more!! To bring a pleasing aroma to Him everyday!

So, again saya bersyukur kalo saya tidak hidup di jaman Musa, tapi membuat saya semakin berpikir kalau dosa saya tidak lagi dengan mudahnya ditebus dengan darah - sapi, domba atau merpati – tetapi dengan darah yang sangat MAHAL, darah Yesus sendiri yang mati bagi saya dan kamu ketika kita masi berdosa..ketika kita masi seteru. (Romans 5:8,10)

Saya masih ingat sekali perkataan seorang pendeta di ret-ret ketika remaja dulu,
“ketika kita berbuat dosa, kita menyalibkan Kristus kedua kali. Kristus menjalani proses dari Getsemani ke Golgota lagi.” T_T

Therefore, I urge you, brothers, in view of God's mercy, to offer your bodies as living sacrifices, holy and pleasing to God—this is your spiritual act of worship. Do not conform any longer to the pattern of this world, but be transformed by the renewing of your mind. Then you will be able to test and approve what God's will is—his good, pleasing and perfect will. Romans 12:1-2

No comments:

Post a Comment